Bruder Peter Tabichi OFM dari Kenya yang berprofesi sebagai guru memenangkan Global Teacher Prize dari The Varkey Foundation senilai 1 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan 14,2 miliar rupiah dalam sebuah upacara di Dubai, Uni Emirat Arab, 24 Maret 2019.
Bruder Fransiskan itu terpilih dari 10.000 nominasi yang berasal dari 179 negara. Kemenangannya diumumkan di Forum Pendidikan dan Keterampilan Global di akhir pekan.
Bruder Peter mengajar Matematika dan Sains di sebuah sekolah pedesaan bernama Keriki Mixed Day Secondary School di Desa Pwani, Kenya. Sekolah di Lembah Celah Besar Kenya itu hanya memiliki satu komputer desktop, internet yang buruk dan rasio pelajar-guru 58:1. Hampir semua muridnya berasal dari keluarga miskin, dan hampir sepertiga dari mereka adalah anak yatim atau hanya memiliki satu orangtua.
Para pelajar di sekolah Bruder Tabachi menghadapi banyak tantangan. Karena hidup di daerah rawan kekeringan, banyak anak pergi ke sekolah tanpa makan. Penyalahgunaan narkoba, kehamilan remaja, putus sekolah lebih awal, pernikahan dini dan bunuh diri adalah hal biasa. Namun demikian, di Keriki Mixed Day Secondary School, pendaftaran meningkat dua kali lipat, dan semakin banyak peserta didiknya melanjutkan ke perguruan tinggi dan universitas. Gadis-gadis, khususnya, berkinerja baik.
Juga dilaporkan bahwa secara rutin, Bruder Peter menyumbangkan 80% dari gajinya untuk membantu pelajar yang lebih miskin.
Tahun lalu, ia membimbing murid-muridnya melalui Kenya Science and Engineering Fair 2018. Para siswanya menjadi yang pertama dalam kompetisi nasional kategori sekolah umum. Tim Ilmu Matematika juga memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam INTEL International Science and Engineering Fair 2019 di Arizona, AS.
The Varkey Foundation mengutip Bruder Peter yang mengatakan, “Kegembiraan saya dalam mengajar adalah ketika melihat pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri dari pelajar-pelajar saya semakin meningkat! Ketika mereka menjadi ulet, kreatif dan produktif di masyarakat, saya mendapatkan banyak kepuasan karena saya bertindak sebagai pendorong mereka untuk mencapai keberuntungan terbesar dan sebagai kunci yang membuka potensi mereka dengan cara yang paling menarik.”
Bruder Peter menggunakan materi pendidikan Online di kelasnya, tugas yang sangat menantang karena koneksi Internet yang buruk di daerah itu. Ini membuat dia harus mengunjungi berbagai warung Internet untuk mengunduh konten untuk digunakan di kelas secara Offline.
Setiap akhir pekan, Bruder Peter dan empat rekannya juga memberikan kepada para siswa berprestasi rendah pengajaran tatap muka di bidang Matematika dan Sains. Bruder Peter mengunjungi rumah siswa dan bertemu keluarga-keluarga mereka untuk mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi.
The Global Teacher Prize didirikan oleh The Varkey Foundation untuk meningkatkan rasa hormat dan penghargaan serta untuk memuji para guru di seluruh dunia. Hal ini dilakukan dengan menyoroti guru-guru yang luar biasa dan dengan berbagi kisah mereka yang hebat. Tujuan lain adalah menginspirasi para calon terbaik untuk bergabung dalam profesi guru.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatikan News/Layanan Afrika)