Sebelum meninggalkan kantor Walikota di Bukit Capitolino Roma, 26 Maret 2019, Paus Fransiskus berbicara dengan warga Kota Abadi dan meminta mereka “untuk saling menjaga, dekat satu sama lain, saling menghormati.” Dengan demikian, lanjut Paus, “Kalian mewujudkan dalam diri kalian nilai-nilai terindah Kota ini, yaitu, komunitas bersatu, hidup dalam kerukunan, bertindak tidak hanya untuk keadilan, tetapi dalam semangat keadilan.”
Seraya menggambarkan Bukit Capitolino sebagai tempat lahirnya Roma dan detak jantung kehidupan administrasi dan sipilnya, Paus mengatakan bahwa tugas Uskup Roma dan semua umat Kristiani di kota ini adalah, “bekerja secara konkret agar wajah Gereja ini selalu cerah, dengan memantulkan cahaya Kristus yang memperbarui hati.” Paus mengatakan kepada orang-orang, yang berkumpul di alun-alun di bawahnya, bahwa di dalam hatinya, ada juga “mereka yang tidak memiliki iman yang sama dengan kita.”
“Mereka adalah saudara,” kata Paus. “Kepada mereka saya sampaikan kedekatan spiritual saya dan dorongan saya untuk setiap hari menjadi ‘pengrajin’ persaudaraan dan solidaritas. Inilah tugas warga negara,” kata Paus.
Paus melanjutkan dengan mengatakan, “Seperti halnya banyak orang di seluruh dunia, kalian juga, warga negara Roma, prihatin dengan kesejahteraan dan pendidikan anak-anak kalian; kalian peduli dengan masa depan planet ini, dan jenis dunia yang akan kita tinggalkan untuk generasi mendatang.”
Di akhir kunjungannya, Paus menyapa para karyawan dan keluarga mereka di kantor Walikota. Paus mengatakan kepada mereka bahwa meskipun mereka tidak menjadi berita utama, merekalah tulang punggung pusat administrasi untuk Roma ini.
Paus melanjutkan dengan mengatakan, “karena komitmen harian kalian, warga dan pengunjung bisa melakukan kegiatan sehari-hari mereka di Kota.” Paus mengakhiri pembicaraannya dengan mengatakan, “Dengan pekerjaan kalian, kalian berusaha memenuhi kebutuhan sah keluarga-keluarga Romawi, yang dalam banyak hal bergantung pada ketekunan kalian. Terima kasih atas semua yang kalian lakukan.” (PEN@ Katolik/pcp berdasarkan laporan Lydia O’Kane/Vatican News)