26.2 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Masa depan bangsa di tangan remaja, maka kemajuan teknologi harus dikawal pendidikan moral

BERITA LAIN

More
    SMA dan SMP Katolik Theodorus
    Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan membacakan teks pelantikan Pusat Informasi dan Konseling Remaja. PEN@ Katolik/ampc

    Masa depan bangsa ada di tangan remaja. Waktu tidak menunggu kita untuk berubah, maka kita harus menggunakan waktu dengan bijak, dan janganlah melakukan atau mendekati yang dilarang oleh agama seperti pergaulan bebas, sex bebas, narkoba hingga pernikahan muda, yang dapat menjatuhkan masa depan.

    Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, Sugiyatna, berbicara di SMA dan SMP Katolik Theodorus Kotamobagu saat mengunjungi sekolah itu guna meresmikan sekolah itu sebagai “Sekolah Siaga Kependudukan Tingkat Kota Kotamobagu,” 20 Februari 2019. Kunjungan itu disertai oleh Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan dan Kepala Dinas BKKBN Kota Kotamobagu Aljufri Ngandu.

    Menurut Nayodo, “Kita akan kehilangan moral kalau kemajuan teknologi tidak dikawal dengan pendidikan moral.” Maka, dia meminta remaja untuk harus mulai membuat perencanaan, “dimulai dengan sekolah setinggi-tingginya, kemudian menentukan pilihan untuk bekerja, baru merencanakan pernikahan dan jumlah anak.” Itu “Generasi Muda berencana,” tegasnya.

    Dalam kunjungan itu dilantik juga Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja), suatu wadah kegiatan program Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang PKBR serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.

    Kepala Sekolah SMA Katolik Theodorus Kotamobagu Suster Antoinette Mude OSU menjelaskan bahwa kedua sekolah itu terus melakukan perubahan di bidang pendidikan agar semakin baik, karena setiap tahun dunia pendidikan berkembang dan kedua sekolah itu harus bisa mengikuti jaman.

    “Kita sebagai pendidik harus mendidik anak-anak untuk berjuang menjadi orang yang siap bersaing,” kata Suster Mude. Meskipun demikian, Suster Mude berpesan agar seluruh siswa dan guru tidak melupakan kata “Maaf dan Terimakasih.” (PEN@ Katolik/michael)

    SMA dan SMP Katolik Theodorus 1
    PEN@ Katolik/ampc
    SMA dan SMP Katolik Theodorus 2
    PEN@ Katolik/ampc
    SMA dan SMP Katolik Theodorus 6
    PEN@ Katolik/ampc

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI