Paus Fransiskus mengumumkan kepada sekitar 700.000 orang yang menghadiri Misa Penutupan WYD ke-34 di Metro Park Kota Panama, Minggu pagi, 27 Januari 2019, bahwa WYD berikut akan diadakan di Lisbon atau Lisboa, Ibu Kota Portugal, tahun 2022.
“Bersama Maria, teruslah berkata ‘ya’ pada mimpi yang Tuhan telah taburkan dalam diri kalian,” kata Paus kepada mereka. Tetapi pesan penutup Paus kepada ratusan ribu peserta dan peziarah WYD dari seluruh dunia dapat diringkas dalam satu kata: “Sekarang”.
“Pada hari ini, genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Dari isyarat Injil Lukas hari itu, Luk. 1:1-4;4:14-21, Paus menafsirkan “hari ini” sebagai “sekarang”. “Yesus,” kata Paus, “mengungkapkan sekarang dari Tuhan.” Dalam Yesus, lanjut Paus, “masa depan yang dijanjikan dimulai dan hidup.” Sayangnya, lanjut Paus, “kita tidak selalu percaya bahwa Tuhan dapat menjadi yang konkret dan biasa, yang dekat dan nyata.” Karena, “Tuhan yang dekat dan setiap hari, seorang sahabat dan saudara, menuntut kita peduli dengan lingkungan kita.” Paus menegaskan, “Tuhan itu nyata karena cinta itu nyata.”
Paus menggambarkan bahaya tinggal di “semacam ruang tunggu, duduk-duduk sampai kita dipanggil.” Baik orang dewasa maupun orang muda berisiko berpikir “Sekarang kalian belum datang,” kata Paus, “bahwa kalian terlalu muda untuk terlibat dalam bermimpi tentang dan bekerja untuk masa depan.”
Paus merujuk Sinode Para Uskup tentang Orang Muda tahun lalu, dengan mengatakan sinode itu membantu kita menyadari bahwa “kita saling membutuhkan” dan harus “mendorong mimpi dan karya untuk hari esok, dimulai hari ini.” Paus mengatakan, “bukan besok tapi sekarang,” orang muda “punya misi dan jatuh cinta” dan “kita boleh memiliki segalanya, tetapi kalau kita tidak memiliki hasrat cinta, kita tidak akan memiliki apa-apa.”
Bagi Yesus tidak ada “sementara,” lanjut Paus. “Dia bukan selingan hidup atau mode yang sudah berlalu. Dialah cinta murah hati yang mengajak kita untuk percaya diri sendiri.” Paus mengajak semua orang muda untuk tidak “dilumpuhkan” oleh “ketakutan dan pengucilan, spekulasi dan manipulasi,” tapi mengenali “cinta konkret, dekat, nyata” dari Yesus. Tuhan dan misi-Nya bukanlah “sesuatu yang sementara,” kata Paus “mereka adalah kehidupan kita.”
Di akhir Misa, Paus berterima kasih kepada semua yang berkontribusi sehingga “WYD menjadi kenyataan” di Panama. Tapi kata-kata terakhirnya untuk orang muda sendiri: “Kita berada dalam sebuah perjalanan. Teruslah berjalan, teruslah menjalani iman dan membagikannya.” Dan jangan lupa, kata Paus “kalian bukanlah hari esok, kalian bukanlah ‘sementara’, kalian adalah Sekarang dari Tuhan.”(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatikan News)