Sebagai bagian dari kunjungan kanonik, Provinsial Dominikan (Ordo Pewarta) Provinsi Filipina Pastor Napoleon Sipalay Jr OP datang ke Indonesia sejak 14 hingga 29 Januari untuk menghadiri joint meeting para provinsial dan “regent of studies” Regio Asia Pasifik di Surabaya, serta kunjungan kanonik di Surabaya dan Pontianak.
Dalam kunjungan kanonik di Pontianak, 22-29 Januari 2019, Pastor Napoleon Sipalay Jr OP yang akrab disapa Pastor Jun bertemu dengan imam-imam Dominikan di Pontianak dan merayakan Natal bersama konfrater dan komunitas imam, suster dan awam Dominikan di Rumah Santo Dominikus, serta mengunjungi Rutan dan bertemu Kelompok Mother Prayers, dan makan bersama komunitas Suster Dominikan dari Beata Imelda.
Kepada para anggota Kelompok Doa Mother Prayers Keuskupan Agung Pontianak (KAP) yang ditemuinya, Pastor Jun mengatakan, “Saya bisa menjadi imam karena doa-doa ibu saya, yang sangat berdevosi doa rosario dan mengikuti Misa harian.”
Doa-doa seorang ibu, lanjut imam itu, “sungguh penuh makna dan sangat penting khususnya untuk anak-anak. Ketika kita jatuh, biasanya kita langsung bersandar kepada ibu kita dan secara spontan mengatakan ‘mama’ atau ‘ibu’.”
Kepada kelompok doa, yang mendapat bimbingan rohani dari seorang imam Dominikan itu, Pastor Jun mengatakan bahwa Tuhan Yesus telah memberikan hadiah yang istimewa kepada kita yakni “ibu-Nya menjadi ibu kita sendiri” dan sebagai ibu-ibu, kelompok itu diberikan teladan ibu Tuhan Yesus yakni Bunda Maria. Kelompok itu juga ditemani oleh Suster Cleosa OP (Suster Dominikan dari Beata Imelda di Pontianak).
Mother Prayers dimulai di Pontianak Juli 2017 setelah seorang ibu mengikuti kelompok yang sama di Jakarta dan merasakan perlunya kelompok itu di Pontianak. Kelompok yang berdevosi kepada Bunda Maria Penolong Abadi, akan memulai Novena Bunda Maria Penolong Abadi di tahun ini di Pontianak. Selama ini, mereka melakukan pertemuan doa sekali seminggu selama satu jam untuk mendoakan anak-anak dan keluarga mereka.
Perayaan Natal Bersama Keluarga Dominikan yang diselenggarakan tanggal 24 Januari di Rumah Santo Dominikus Palapa di Pontianak menekankan bahwa Perayaan Natal bisa dilakukan setelah hari yang ditetapkan itu, guna menghadirkan Natal bukan hanya untuk setiap individu, namun dalam satu komunitas itu agar kebersamaan tetap terjaga, dan “supaya Natal semakin berwarna dan membawa perdamaian bagi setiap orang dan komunitas.”
Tanggal 26 Januari, Pastor Jun mengunjungi Rutan Klas IIA di Pontianak. Selain merayakan Misa, Pastor Jun juga memberi motivasi kepada orang-orang yang dibina dalam rutan itu. Menurut provinsial dari Filipina itu, dia bisa menemukan Tuhan Yesus dalam perjumpaan dengan para binaan di rutan itu. “Terima kasih bisa membawa saya berjumpa dengan Tuhan Yesus,” kata Pastor Jun.
Setelah Misa selesai, salah seorang warga binaan mendekati Pastor Jun dan bertanya cara membentuk Dominikan Awam. Pastor Jun minta bantuan Chapter Dominikan Awam Pontianak untuk membuka Kelompok Dominikan Awam Khusus untuk warga binaan.
Sehari sebelum meninggalkan Pontianak, 28 Januari, Pastor Jun merayakan makan bersama komunitas Suster-Suster Dominikan dari Beata Imelda saat mereka “saling meneguhkan dalam tugas pewartaan.”(PEN@ Katolik/aop/asdi/pcp)