“Adven adalah waktu untuk harapan,” kata Paus Fransiskus dalam Doa Malaikat Tuhan hari Minggu, 2 Desember 2018. ‘Saat ini, saya ingin berharap untuk perdamaian anak-anak Suriah.” Bapa Suci memberi dukungan suara bagi prakarsa yayasan amal internasional, Aid to the Church in Need (ACN), dengan menyalakan lilin yang secara resmi memulai Kampanye “Lilin-Lilin untuk Perdamaian di Suriah.”
“Semoga api harapan ini menghalau kegelapan perang,” seru Paus. “Marilah berdoa dan membantu umat Kristiani untuk tetap tinggal di Suriah dan Timur Tengah sebagai saksi belas kasih, pengampunan, dan rekonsiliasi,” lanjut Paus seperti dilaporkan oleh Christopher Wells dari Vatican News.
Paus memperluas seruannya dengan mengatakan, “Semoga nyala api pengharapan juga mencapai semua orang yang hari-hari ini sedang menderita konflik dan ketegangan di berbagai belahan dunia lain, baik yang dekat dan yang jauh.” Paus berdoa agar “doa Gereja” bisa “membantu mereka merasakan kedekatan Allah yang setia” dan bisa “menyentuh setiap hati nurani untuk berkomitmen tulus demi perdamaian.”
Bapa Suci juga berdoa semoga Tuhan “mengampuni mereka yang berperang, mereka yang membuat senjata untuk saling menghancurkan” dan semoga Tuhan “mengubah hati mereka.” Mengakhiri doanya, Paus memimpin umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk berdoa Salam Maria “demi perdamaian di Suriah yang tercinta.”
Dalam sebuah pernyataan pers, ACN meminta orang-orang yang berkehendak baik di seluruh dunia untuk menanggapi seruan perdamaian dari anak-anak Suriah ini, antara lain dengan menyalakan lilin … “guna menyebarkan pesan perdamaian dari anak-anak Suriah dan menyebarkan pesan harapan selama masa Adven.”
Menurut ACN, lilin yang dinyalakan oleh Paus dihiasi oleh pengrajin dari Kota Tua Damaskus, dan “berhiaskan foto dari sekitar 40 anak, sebagian besar dari Aleppo, disertai logo kampanye itu.”
Untuk informasi lebih lanjut tentang karya ACN di Suriah, dan Kampanye “Lilin untuk Perdamaian di Suriah,” silakan kunjungi: syria.acninternational.org. (PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)