Menyambut permintaan maaf Perdana Menteri Australia Scott Morrison kepada para korban pelecehan seksual anak-anak secara kelembagaan, para pemimpin Konferensi Waligereja Australia dan Kelompok Religius Katolik Australia mengeluarkan pernyataan bersama bahwa mereka bertekad “bekerja dengan umat untuk menghilangkan momok pelecehan seksual anak.”
Atas nama para uskup, demikian laporan Suster Bernadette Mary Reis FSP dari Vatican News, Uskup Agung Markus Coleridge melukiskan kekerasan yang diderita anak-anak sebagai “pengkhianatan sepenuhnya terhadap Injil Yesus Kristus, dan itu seharusnya tidak pernah terjadi.”
Mewakili kaum biarawan-biarawati Australia, Suster Monica Cavanaugh mengatakan,
“Permintaan maaf nasional hari ini dan permintaan-permintaan maaf yang dibuat oleh lembaga-lembaga dalam kehidupan Komisi Kerajaan mengesahkan keberanian para penyintas pelecehan seksual anak dalam mencari kebenaran, keadilan, dan penyembuhan. Sekarang kami pertama-tama memikirkan mereka.”
Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Australia menyampaikan permintaan maaf nasional yang mengharukan bagi para korban.
“Hari ini, Australia menghadapi trauma, kekejian yang tersembunyi terlalu lama di depan mata. Kita harus dengan rendah hati tunduk di hadapan mereka yang ditinggalkan dan memohon maaf kepada mereka … permohonan maaf yang hanya berkaitan dengan kesedihan dan kehilangan mendalam. Sebagai sebuah bangsa, kami membiarkan mereka, kami meninggalkan mereka, dan itu akan selalu menjadi rasa malu kami … Kejahatan pelecehan seksual ritual terjadi di sekolah, gereja, kelompok orang muda, pramuka, panti asuhan, panti asuhan, klub olahraga, rumah-rumah kelompok, kegiatan amal kasih, dan juga di rumah-rumah keluarga …. Kepada anak-anak yang kami biarkan, maaf. Kepada orang tua yang kepercayaannya dikhianati dan yang telah berjuang menormalkan situasi, maaf. Kepada para pengungkap fakta yang tidak kami dengarkan, maaf. Untuk pasangan, isteri-istri, suami-suami, anak-anak yang telah tersangkut dengan konsekuensi penutupan dan halangan pelecehan, maaf. Untuk generasi dulu dan sekarang, maaf.”
Permintaan maaf Perdana Menteri itu muncul setelah penyelidikan nasional selama lima tahun. Penyelidikan ini menemukan bahwa puluhan ribu anak mengalami pelecehan seksual di lembaga-lembaga yang disebutkan oleh Perdana Menteri itu.
Menanggapi permintaan maaf nasional yang dibuat oleh Perdana Menteri Morrison, keuskupan-keuskupan, komunitas komunitas, sekolah-sekolah, pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga Katolik telah merencanakan kegiatan-kegiatan di tempat masing-masing. Uskup Agung Coleridge menyebut kegiatan-kegiatan ini “merupakan momen penting dalam upaya berkelanjutan kami untuk membuat Australia aman bagi semua anak dan orang muda.”(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)