Dalam Misa di Lapangan Santo Petrus, Minggu 14 Oktober 2014, Paus Fransiskus mengkanonisasi tujuh orang kudus baru. Ketujuh orang itu, adalah seorang paus yang memperjuangkan dialog dan misi, seorang uskup agung yang dibunuh karena membela yang tak berdaya, dua imam dan dua suster, yang mendedikasikan hidup mereka untuk melayani orang yang paling miskin dan paling membutuhkan, dan seorang awam yang meninggal karena tuberkulosis tulang ketika baru berusia 19 tahun.
Paulus VI, Oscar Romero, Francesco Spinelli, Vincenzo Romano, Kaser Maria Catherine, Nazaria Ignazia dari Santa Teresa dari Yesus, dan Nuncio Sulprizio, semuanya bersaksi tentang iman mereka dengan cara berbeda pada waktu yang berbeda. Mereka semua diakui secara resmi oleh Gereja sebagai orang-orang layak diteladani.
Dengan menyatakan secara resmi kesucian mereka dalam Misa hari Minggu itu, seperti dilaporkan oleh Seàn-Patrick Lovett dari Vatican News, Paus Fransiskus mengakui bahwa nama-nama mereka boleh dimasukkan dalam kanon (kanonisasi) orang-orang kudus, gereja-gereja boleh dibangun untuk menghormati mereka, altar-altar boleh didedikasi untuk mereka, dan doa-doa boleh dipanjatkan kepada mereka sebagai pelindung khusus.
Merenungkan Injil Markus untuk Minggu Biasa ke-28, Paus Fransiskus menekankan perlunya bersikap tanpa kompromi dalam memberikan diri sepenuhnya kepada Allah. “Yesus itu radikal,” kata Paus. “Dia memberikan segalanya dan Dia meminta semua: Dia memberikan cinta yang total dan Dia meminta hati yang tak terbagi.”
Tentang orang-orang kudus yang baru dikanonisasi, Paus Fransiskus mengatakan bahwa mereka semua, “dalam konteks berbeda, memasukkan sabda hari ini ke dalam kehidupan mereka, tanpa suam-suam kuku, tanpa perhitungan, dengan semangat mempertaruhkan segalanya.” Paus lalu berharap, “semoga Tuhan membantu kita meniru teladan mereka.”
Selain gambar-gambar raksasa yang menghiasi bagian depan Basilika Santo Petrus, kehadiran orang-orang kudus yang baru itu tampak jelas dalam tujuh relikui yang berdiri di satu sisi altar sepanjang perayaan. Tetapi Paus Fransiskus secara khusus menunjukkan kedekatannya dengan Paulus VI dan Oscar Romero, khususnya.
Piala yang digunakan Paus Fransiskus dalam Misa Kanonisasi itu adalah piala favorit Paulus VI. Demikian juga Salib Kegembalaan yang menemaninya dalam banyak perjalanan kerasulannya keliling dunia. Dan untuk memperingati Oscar Romero, Paus Fransiskus mengenakan singel atau ikat pinggang bernoda darah milik Uskup Agung yang terbunuh di San Salvador, yang dikenakan ketika dia ditembak saat merayakan Misa di Kapel Rumah Penyelenggaraan Ilahi, tanggal 24 Maret 1980.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)