Home KEGEREJAAN Mgr Suharyo: “Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau, simbol pluralitas kebhinekaan”

Mgr Suharyo: “Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau, simbol pluralitas kebhinekaan”

0
IMG-20180911-WA0089
Foto bersama antara lain para uskup, imam, putera-puteri altar dan pemerintah. PEN@ Katolik/Samuel

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Pr menegaskan, bangunan Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau bukan sekedar bangunan milik umat Katolik, tetapi di dalamnya ada pula andil pemerintah dan etnis lain. “Inilah wajah Gereja yang mencerminkan pluralitas kebhinekaan,” tegas Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) itu.

Mgr Suharyo berbicara dalam homili Misa Konsekrasi dan Dedikasi Katedral baru itu, 11 September 2018, yang dipimpinnya bersama konselebran Uskup Sanggau Mgr Julius Giulio Mencuccini CP dan 15 uskup dari berbagai keuskupan di Indonesia beserta puluhan imam lain.

Katedral “megah” itu mampu menampung 2500 umat. Namun, Mgr Suharyo mengingatkan, “bangunan gereja yang megah secara fisik akan menjadi tidak bernilai, jika gereja dalam hati umat tidak terbangun dengan baik.”

Tarian Barongsai yang dibawakan oleh Yayasan Singa Bhakti Bersama mengawali perayaan itu, kemudian sebuah tarian adat mengiringi para uskup dan imam memasuki katedral yang dipadati ribuan umat, namun masih banyak umat yang mengikuti Misa itu dari luar katedral.

Mgr Mencuccini asal Fossacesia, Abruzzo, Italia, membenarkan, katedral itu merupakan sintesis perpaduan antara budaya dan nilai gerejawi, sehingga setiap sudutnya terdapat lambang-lambang sarat makna. “Gereja ini adalah gereja inkulturasi, di mana terkandung perpaduan antara seni, budaya dan nilai gerejawi. Gereja ini sudah mengakar dalam budaya,” kata uskup.

Menurut Ketua Umum Panitia Pelaksana Pastor Richardus Riadi Pr, pembangunan katedral itu menelan biaya 35 miliar rupiah. “Dana itu berasal dari iuran umat sebesar 25 ribu per orang, sehingga terkumpul dana umat sebesar 14 miliar rupiah. Selain itu, Pemerintah Kabupaten menyumbang 18 miliar rupiah dan hasil sumbangan lain sebesar 5 miliar rupiah,” jelas Vikaris Jenderal Keuskupan Sanggau itu.

“Rampungnya pembangunan katedral ini juga berkat kerjasama yang baik dengan banyak pihak seperti donatur, arsitek, pemborong dan seluruh umat baik yang Katolik maupun non-Katolik,” kata Pastor Riadi.

Ornamen dan desain Katedral Sanggau memiliki pondasi dasar, apabila dilihat dari atas, seperti salib Romawi, kemudian dipadukan dengan budaya sehingga ada tujuh menara yang menyimbolkan lumbung padi masyarakat Dayak.

Pada setiap lumbung padi itu, jelas Pastor Riadi, ada tiang-tiang sandong dan di tengah gereja ada dua tiang sandong utama sebagai penyangga gereja, dan kaca-kaca patri menggambarkan sejarah keselamatan umat manusia, mulai dari penciptaan Adam dan Hawa yang ditempatkan di Taman Eden.

Mewakili umat wilayah Kabupaten Sekadau, Bupati Sekadau Rupinus mengatakan, Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Sanggau itu kaya dengan nilai religius dan sarat akan simbol etnik atau budaya setempat. Oleh karena itu, bupati itu berpendapat bahwa pendedikasian katedral itu merupakan momentum yang patut disyukuri dan perlu dirawat bersama.

Dalam sambutannya, Bupati Sanggau Paulus Hadi mengatakan, momentum itu merupakan pesta besar yang melibatkan banyak umat. Ribuan umat yang hadir ikut ambil bagian guna menyatukan visi dan misi Kota Sanggau yang “berbudi dan beriman”, kata Paulus Hadi seraya menambahkan, “Saya melihat kerjasama antarumat beragama di Kabupaten Sanggau ini luar biasa. Hal ini nampak dalam keterlibatan umat baik Katolik maupun non-Katolik dalam acara pemberkatan katedral ini. Mereka semua ingin bersama-sama merawat kerukunan dan kebinekaan.”

Di akhir Misa, Prasasti Katedral Sanggau itu ditandatangani oleh Mgr Suharyo dan Mgr Mencuccini, serta Paulus Hadi dan Rupinus yang meresmikan katedral itu dengan pengguntingan pita.(PEN@ Katolik/Samuel)

Artikel Terkait:

Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau sebentar lagi selesai dibangun

Para uskup dan Pemerintah Kabupaten Saggau dan Kabupaten Sekadau. PEN@ Katolik/Samuel
Dari kiri ke kanan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr, Uskup Sanggau Mgr Julius Giulio Menccuccini CP dan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Pr. PEN@ Katolik/Samuel
Wajah Panti Imam di Katedral Sanggau. PEN@ Katolik/Samuel
Uskup Sanggau Mgr Julius Giulio Menccuccini CP menandatangani Prasasti Katedral Sanggau. PEN@ Katolik/Samuel
Suasana pengguntingan Pita Katedral Sanggau oleh pemerintah. PEN@ Katolik/Samuel
Katedral Sanggau ketika sedang dibangun. PEN@ Katolik/soni
Katedral Sanggau ketika sedang dibangun. PEN@ Katolik/soni

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version