Home KEGEREJAAN Semakin banyak orang diterima dan berkaul kekal dalam Persaudaraan Dominikan Awam

Semakin banyak orang diterima dan berkaul kekal dalam Persaudaraan Dominikan Awam

0
IMG_5136
Elisabeth Maria Magdalena Mait OP membacakan pernyataan janji Kaul/Profes Kekal dalam Persaudaraan Dominikan Awam (PEN@ Katolik/pcp)

Dengan lilin bernyala, seorang ibu datang ke depan altar dan membaca sebuah pernyataan di atas Kitab Suci: “Dalam nama Tuhan yang Mahakuasa, Bapa, Putera dan Roh Kudus dan bersama Bunda Maria dan Santo Dominikus, saya, Elisabeth Maria Magdalena Mait, di hadapan Bapak Stephanus Suryaputra OP, Presiden Persaudaraan Dominikan Awam (PDA) Chapter Santa Katarina Siena Jakarta dan Romo Andreas Kurniawan OP, moderator yang mewakili Master Jenderal Ordo Pewarta, berjanji akan hidup sesuai Anggaran Dasar Dominikan Awam sampai ajal saya.”

Selesai berjanji, lilin di tangannya diserahkan untuk diletakkan tetap bernyala di depan Patung Santo Dominikus. Janji yang sama juga dinyatakan oleh Mathilde Avonia OP, Filipus Budiono OP, Maria Yovita Budiono OP, dan Nony Hisani OP. Dengan demikian, Chapter Jakarta memiliki 31 orang berkaul kekal.

Kelima orang itu menyatakan janji Profes (kaul) Kekal dalam Misa Penerimaan Postulan dan Novis serta Pernyataan Janji Profes Sementara dan Kekal Persaudaraan Dominikan Awam (PDA) Chaper Santa Katarina Siena Jakarta dan Komunitas Cirebon dan Cimahi, di sebuah vila di Bogor, 2 September 2018.

Elisabeth Mait yang sudah jadi anggota PDA sekitar enam tahun mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa dia mau berkaul kekal karena “saya ingin hidup dan bekerja sebagai Dominikan yang selalu siap melayani masyarakat, lingkungan dan Gereja.” Untuk menjalani pelayanan itu, Elisabeth mengaku tidak mudah namun akan terus belajar, “khususnya dalam menjaga sikap maupun dalam bertutur kata.”

Selain lima orang itu, dalam Misa yang dipimpin Pastor Andreas Kurniawan OP itu, 8 orang menyatakan janji Profes Ketiga, 13 orang Profes Kedua, 17 orang Profes Pertama, dan 5 orang diterima sebagai novis serta 2 orang sebagai postulan. 15 anggota yang sudah Profes Kekal juga membaharui janji saat itu.

Misa itu merupakan puncak Rekoleksi Dominikan Awam Chapter Santa Katarina Siena, 1-2 September 2018 dengan tema “Kita Dominikan, Kita Bhinneka, Kita Indonesia.” Komunitas Rosa de Lima menjadi panitia pelaksana acara itu dengan Aloysius Loberto OP sebagai ketua panitia.

Dalam rekoleksi itu, selain doa pagi, ibadat sore, ibadat malam serta doa alam oleh Suster Maria Christiana OP, dan Pengakuan Dosa, peserta mendengarkan masukan dari Suster Maria Hildegardis OP tentang “Panggilan Menjadi Dominikan adalah Rahmat” dan dari Pastor Andreas Kurniawan OP tentang “Semua Sangat Baik dan Indah,” dan “Terima Kasih, Baik, Lanjutkan” serta “Membangun Jembatan untuk sampai Kehidupan Kekal.”

Kini, PDA di Indonesia di bawah Koordinator Theophilus Adiwiyarta Hartana Atmadi OP memiliki sekitar 250 anggota di empat  chapter, yakni Jakarta, Pontianak, Surabaya dan Yogyakarta. “Menurut laporan bulan Februari, jumlah anggota kaul kekal sebanyak 67 orang, yakni 31 di Jakarta (termasuk hari ini), 7 di Pontianak, 19 di Surabaya, dan 10 di Yogyakarta; jumlah kaul sementara 58 orang, novis 26, postulan 31 dan aspiran sekitar 60 orang,” kata Theo Atmadi.

Vinsentius Yosef Teguh Adityaputra Witono dari Cirebon mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa dia mau menjadi postulan karena kerinduan untuk berkumpul bersama dalam doa, khususnya brevir. Mantan biarawan SMM itu yakin, kerinduannya bisa diperoleh dalam PDA, “buktinya semenjak jadi anggota PDA saya yang sering marah-marah bisa perlahan-lahan lebih sabar dan hidup doa saya semakin rutin.”

Sementara itu Paulina Purwaningsih dari Cirebon mengatakan mau mengikrarkan kaul sementara tahun kedua “agar lebih kuat dan lebih dekat dengan Tuhan, dan lebih bersungguh-sungguh dalam hal doa, studi, komunitas  dan pewartaan.” Dia juga yakin bahwa “dengan rahmat Tuhan saya bisa mencapainya.”

Dia bersyukur karena janjinya disampaikan setelah melewati rekoleksi yang “sangat inspiratif karena memberi semangat dan penyegaran untuk hidup sederhana, dan menyadarkan bahwa rahmat dan kekuatan bisa diperoleh dari hal-hal yang kita anggap remeh dan sepele.”

Kalau jumlah anggota PDA di Cirebon 17 orang, jumlah di Cimahi tujuh orang, termasuk Marcel Wara. Menurut Marcel yang bersama isteri menyatakan profes pertama, setahun novisiat belum membuat seseorang memahami kesucian. “Saya harap yang diterima sebagai novis dikenal wataknya dan benar-benar menjadi manusia baru di masa novisiat,” katanya.

Namun apapun kekurangan yang ada dalam PDA, sebelum diterima sebagai postulan dan novis dan mengungkapkan janji, Pastor Andrei mengingatkan agar dengan chapter dan pengurus baru, para anggota PDA memiliki jiwa dan semangat baru yang menghilangkan kekesalan dan mau saling memaafkan “sehingga kita pulang dengan kedamaian damai di hati.”

Imam itu meminta agar tidak hanya melihat penampilan luar orang-orang seperti Zakeus dan Beata Margaret dari Castello, wanita tua dan buta dengan tubuh kecil dan bungkuk sambil memegang tongkat dan jantung, “tetapi apa yang keluar dari hati mereka,” karena “kita bisa dituntun oleh Tuhan lewat orang-orang yang tidak disangka-sangka.”

Anggota PDA, harap imam itu, mau belajar dari orang-orang yang “kita tidak pikir bahkan kita benci dan kesel, karena dari mereka juga suara Tuhan bisa menuntun dan menerangi kita,” dan mau menyerahkan semua kekurangan dalam absen, pertemuan, dan komunikasi, serta kelalaian dan perasaan yang tidak enak dalam komunitas kepada Tuhan untuk kita sempurnakan pelan-pelan.”(PEN@ Katolik/paul c pati)

Berkat untuk lima orang yang mengikrarkan kaul kekal dalam Persaudaraan Dominikan Awam (PEN@ Katolik/pcp)
Anggota PDA yang sudah berkaul kekal siap membaharui janji mereka (PEN@ Katolik/pcp)
Pemberkatan untuk Dominikan Awam yang mengikrarkan kaul sementara (PEN@ Katolik/pcp)
PDA Chapter Santa Katarina Siena Jakarta termasuk Cirebon dan Cimahi dalam Misa. (PEN@ Katolik/pcp)
Lima Novis baru Dominikan Awam menerima skapulir dan Pin Novis (PEN@ Katolik/pcp)
Para anggota PDA yang mengikrarkan Profes Pertama menerima pin salib. (PEN@ Katolik/pcp)
Pastor Andreas Kurniawan OP memberkati pin untuk yang menyatakan janji (PEN@ Katolik/pcp)
Pastor Andreas Kurniawan OP dalam Misa. (PEN@ Katolik/pcp)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version