Home MANCANEGARA Paus serukan terciptanya keluarga bangsa-bangsa sedunia yang bersatu dan solider dengan yang...

Paus serukan terciptanya keluarga bangsa-bangsa sedunia yang bersatu dan solider dengan yang lemah

1
cq5dam.thumbnail.cropped.750.422 (16)
Vatican Media

Paus Fransiskus pada hari Sabtu, 25 Agustus 2018, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menciptakan keluarga bangsa-bangsa dan masyarakat sedunia yang memiliki rasa persatuan dan solidaritas, terutama dengan yang paling lemah dari saudara-saudara kita. Seraya menyerukan perlindungan terhadap orang-orang yang rentan, Paus juga mengecam “skandal besar” pelecehan seksual klerus terhadap kaum muda oleh anggota-anggota Gereja di Irlandia sebagai “kejahatan-kejahatan yang menjijikkan.”

Seruan Paus itu terungkap dalam sambutan kepada kepada otoritas Irlandia, masyarakat sipil dan korps diplomatik di Istana Dublin, sebagai bagian dari kunjungan dua hari Paus ke Dublin, Sabtu dan Minggu, 25-26 Agustus 2018, pada kesempatan Pertemuan Keluarga se-Dunia yang berlangsung di Ibukota Irlandia, 21-26 Agustus 2018, seperti dilaporkan oleh Robin Gomes dari Vatican News.

“Keluarga-keluarga,” kata Paus, “adalah perekat masyarakat; kesejahteraan mereka tidak bisa diterima begitu saja, tetapi harus ditingkatkan dan dilindungi dengan semua cara yang tepat.”

Melihat bahwa “kebencian rasial dan etnis, konflik keras dan kekerasan, penghinaan terhadap martabat manusia dan terhadap hak asasi manusia yang mendasar, serta semakin besarnya kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin,” bertentangan dengan arti seluruh dunia sebagai satu keluarga, Paus mendesak agar kita tidak pernah kehilangan harapan atau keberanian untuk bertahan dalam keharusan moral untuk menjadi pembawa damai dan pelindung satu sama lain.

Paus secara khusus menyatakan puas dengan Perjanjian Jumat Agung yang ditandatangani 20 tahun lalu guna mengakhiri konflik panjang antara umat Protestan dan umat Katolik di Irlandia Utara, dan mengharapkan “kerukunan, rekonsiliasi dan saling percaya di masa depan.”

Bertumbuhnya “budaya membuang” yang materialistik, kata Paus, sebenarnya membuat kita semakin tidak peduli kepada orang miskin dan kepada anggota-anggota keluarga manusia kita yang paling tak berdaya, termasuk yang belum lahir, yang kehilangan hak untuk hidup.” Paus menambahkan, “Mungkin tantangan paling mengganggu dalam hal ini di saat ini adalah krisis pengungsi besar-besaran.” Paus pun menyerukan adanya kebijaksanaan, luasnya visi dan kepedulian kemanusiaan yang jauh melampaui keputusan politik jangka pendek.

Ketika berbicara tentang perlindungan bagi yang rentan, seperti wanita, anak-anak, dan anak-anak yatim piatu, Paus mengakui “skandal besar terjadi di Irlandia karena pelecehan seksual terhadap anak-anak muda yang dilakukan anggota-anggota Gereja yang bertanggung jawab atas perlindungan dan pendidikan mereka.” Paus mengatakan, “kegagalan otoritas gerejawi – para uskup, superior religius, imam, dan lainnya – yang mampu menangani kejahatan-kejahatan menjijikkan ini telah benar-benar menimbulkan kemarahan, dan tetap menjadi sumber rasa sakit dan malu bagi umat Katolik.” Paus minta kepada kepemimpinan Gereja untuk memperbaiki kesalahan masa lalu dan mengadopsi norma-norma ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa kejahatan-kejahatan itu tidak terjadi lagi.

Dalam “Surat kepada Umat Allah” baru-baru ini, Paus mengatakan telah menyerukan komitmen yang lebih besar untuk “menghilangkan momok ini di Gereja.”

Namun, Paus Fransiskus mengakui bahwa Gereja di Irlandia, di masa lalu dan sekarang, telah memainkan peran dalam “meningkatkan kesejahteraan anak-anak yang tidak dapat dihalang-halangi.” Paus berharap agar “gravitasi skandal pelecehan, yang telah menyinari kegagalan banyak orang, akan berfungsi untuk menekankan pentingnya perlindungan anak di bawah umur dan orang dewasa yang rentan di bagian masyarakat secara keseluruhan.”

Bapa Suci menyatakan puas dengan hubungan Tahta Suci-Irlandia dan warisan Kristen yang kaya dari bangsa, para pengkhotbah pertama Palladius dan Patrick, orang-orang kudus dan pujangga Gereja seperti Columba, Columbanus, Brigid, Gall, Killian dan Brendan .(pcp berdasarkan Vatican News)

Artikel Terkait:

Paus bertemu dengan pasangan-pasangan yang bertunangan dan baru menikah

350 pasangan menunggu kunjungan Paus Fransiskus ke Pro-Katedral Santa Maria

Paus akan ke Irlandia yang diguncang pelecehan seksual untuk Pertemuan Keluarga se-Dunia

Vatican Media
AFP

1 komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version