Santo Maximilian Kolbe dibunuh menggantikan seorang bapa keluarga dalam Perang Dunia II

0
5891
Santo Maximilian Kolbe, seorang imam Fransiskan, salah satu korban Auschwitz
Santo Maximilian Kolbe, seorang imam Fransiskan, salah satu korban Auschwitz

Dalam Perang Dunia II, Auschwitz di Polandia terkenal sebagai yang terbesar dari kamp-kamp konsentrasi dan pemusnahan Nazi Jerman. Di sana, setidaknya 1,1 juta pria dan wanita serta anak-anak meninggal atau dibunuh, sekitar 90 persen di antaranya orang Yahudi.

Namun, seorang imam Katolik berani menanggapi kekuatan kejahatan Nazi dengan kecintaan tanpa pamrih terhadap Injil, sehingga menjadi martir yang menjalani cinta total terhadap Tuhan dan manusia. Dia adalah Santo Maximilian Kolbe, seorang imam Fransiskan, salah satu korban Auschwitz, demikian laporan Robin Gomes dari Vatican News.

Pesta Santo Maximilian Kolbe dirayakan tanggal 14 Agustus, hari ketika dia dieksekusi oleh Nazi di Auschwitz tahun 1941 dengan suntikan mematikan, beberapa hari setelah dia mengajukan diri untuk menggantikan tahanan yang akan dihukum mati.

Setelah invasi Polandia oleh Jerman tahun 1939, Pastor Kolbe dan rekan-rekannya berlindung di biara dan membantu sekitar 3.000 pengungsi Polandia, di antaranya 2.000 orang Yahudi. Nazi menutup biara itu Mei 1941 dan Pastor Kolbe dan empat sahabatnya dikirim ke kamp kematian Auschwitz. Di sana imam itu melayani tahanan-tahanan lain.

Ketika seorang tahanan melarikan diri dari kamp, ​​sebagai pembalasan atas pelarian itu, Nazi memilih 10 orang lain untuk dibunuh dengan kelaparan. Salah satu dari 10 yang dipilih untuk mati, Franciszek Gajowniczek, mulai menangis memikirkan istri dan anak-anaknya.

 Tidak kuasa melihat hal ini, Pastor Kolbe pelan-pelan maju ke depan, melepaskan topinya, dan berdiri di depan komandan serta berkata, ‘Saya seorang imam Katolik. Biarkan aku menggantinya. Saya sudah tua. Dia punya istri dan anak-anak.’ Imam Fransiskan itu menunjuk Franciszek Gajowniczek dan mengulangi ‘Saya seorang imam Katolik dari Polandia; Saya ingin menggantinya, karena dia memiliki seorang istri dan anak-anak.’

Permintaannya dikabulkan!

Maximilian Kolbe, tahanan dengan nomor 16770 menderita siksaan lebih dari 15 hari, sebelum mati karena suntikan asam karbol yang mematikan. Dia meninggal pukul 12.30 tanggal 14 Agustus 1941 pada usia 47 tahun, seorang martir kerahiman.

Beato Paus Paulus VI menyatakan Pastor Kolbe sebagai beato tanggal 17 Oktober 1971, dan Santo Paus Yohanes Paulus II, mengkanonisasinya sebagai orang kudus tanggal 10 Oktober 1982.(pcp berdasarkan Vatican News)

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here