Paus Fransiskus pada hari Senin, 6 Agustus, mengungkapkan kesedihan atas “kehilangan nyawa yang tragis” akibat oleh gempa berkekuatan 7 magnitudo di pulau Lombok sehari sebelumnya dan menyatakan “solidaritas tulus” dengan semua orang yang terkena dampak gempa itu.
Dalam telegram yang dikirim kepada pejabat Gereja dan otoritas sipil di Indonesia, Bapa Suci mengatakan dia merasa “sedih” ketika diberitahu tentang “kehilangan jiwa yang tragis dan kehancuran properti yang disebabkan oleh gempa bumi” itu.
Paus mengatakan dia berdoa untuk “ketenangan orang-orang yang meninggal, penyembuhan orang-orang yang terluka, dan penghiburan bagi semua yang berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai.”
Paus Fransiskus mendorong upaya pencarian dan penyelamatan serta memohon “berkat penghiburan dan kekuatan ilahi bagi orang-orang Indonesia.”
Koresponden Vatican News, Alastair Wanklyn, mengatakan setidaknya 98 orang tewas ketika gempa bumi melanda pulau Lombok dan Bali. Dia mengatakan rumah-rumah runtuh, dan satu lembaga bantuan menyerukan sumbangan darah untuk membantu orang-orang yang terluka.
Warga yang panik, demikian laporannya, lari menghindari bangunan-bangunan di pulau Lombok dan Bali. Satu orang yang selamat mengatakan orang-orang terluka karena reruntuhan yang jatuh. Ribuan rumah rusak atau hancur, bahkan rumah sakit pun terkena dampaknya.
Presiden Indonesia mengatakan kepada pihak berwenang untuk membantu mereka yang selamat. Pesawat-pesawat militer mengirimkan tenda dan peralatan komunikasi.
Palang Merah Indonesia menyerukan sumbangan darah. Dikatakan, PMI menerbangkan terpal dan kasur untuk para korban yang kehilangan rumahnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo minta pihak berwenang untuk membantu wisatawan asing untuk pulang. Bali dan Lombok adalah tujuan populer bagi wisatawan dari Eropa dan Australia dan dari negara-negara Muslim di Timur Tengah.
Menurut laporan sebuah surat kabat Indonesia, sekitar 1000 turis dievakuasi dari tiga pulau kecil.
(Gempa berkekuatan 6.4 magnitudo terjadi 29 Juli 2019. Setelah gempa berkekuatan 7 magnitudo Minggu, 5 Agustus 2018 Pukul 18.46, terjadi 170 gempa susulan hingga Senin pukul 15.00. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi di Lombok utara pada hari Senin berjumlah sekitar 20.000 orang. Red)
Setidaknya satu gereja Katolik di kota Mataram, Lombok, rusak. Langit-langit dari Katedral di Denpasar, Bali, jatuh. Namun media lokal mengutip seorang imam yang mengatakan gempa terjadi setelah Misa berakhir, dan tidak ada korban.(Vatican News)