Kecurigaan dan ketidakpastian masih menyelimuti Mesir atas kematian uskup Koptik Ortodoks dari Alexandria, Anba Epiphanius, Kepala Biara (Abbas) Biara Agung Santo Makarius (Dayr Abū Maqār) yang ditemukan tidak bernyawa di biara itu di kala fajar, Minggu 2 Juli 2018.
Menurut laporan Francesca Merlo dari Vatican News, abbas itu terbaring dalam genangan darah saat berjalan dari kamarnya menuju gereja. Nampaknya ada luka di kepala yang diduga akibat benda yang tajam dan berat.
Kematiannya dikonfirmasi dalam catatan resmi yang dirilis oleh Pastor Boulos Hallym. Dalam catatan itu ditambahkan bahwa tanggal pemakaman uskup Epiphanius hanya akan diberikan setelah otoritas peradilan di dalam biara itu menyelesaikan penyelidikan mereka.
Situs berita lokal menyebutnya sebagai “aksi teroris” dan “tindakan kriminal,” demikian tulis Fides News Agency, meskipun penyelidikan belum memberikan informasi lebih lanjut.
Anba Epiphanius, murid dari Matta el Meskin, adalah bapa rohani dan tokoh kunci dalam sejarah modern Gereja Ortodoks Koptik. Menurut Fides Agency, dia menjalani hubungan spiritual yang intens dengan teman-temannya dan para anggota komunitas-komunitas monastik dari Gereja Katolik,.
Abbot Epiphanius, 64 tahun, yang berasal dari Tanta, memiliki gelar dalam bidang kedokteran. Ia menjadi imam tahun 2002 setelah memasuki Biara Agung Santo Makarius tahun 1984. Abbas Epiphanius menerjemahkan beberapa buku Kitab Suci, dari bahasa Yunani ke bahasa Arab.
Sebagai peneliti dan sarjana, ia ikut dalam konferensi internasional ke-10 studi Koptik di Roma tahun 2012. Satu tahun kemudian, 3 Februari 2013, ia terpilih sebagai Kepala Biara oleh 100 biarawan dari Biara Santo Makarius.
Patriark Ortodoks Koptik, Paus Tawadros II, telah mengirim utusannya sendiri ke Biara itu untuk memperoleh informasi tentang kejadian tragis itu.(pcp berdasarkan Vatican News)