Hari ini, 26 Juli 2018, genap dua tahun Pastor Jacques Hamel dibunuh saat merayakan Misa di depan altar gereja parokinya di Perancis utara. Dalam Misa di Vatikan, Paus Fransiskus mengangkat kesaksian imannya sebagai pengingat semua martir Kristen lain yang darahnya tertumpah di seluruh dunia saat ini.
Di saat Misa di Casa Santa Marta, yang dirayakan bersama Uskup Agung Rouen, Normandia, Perancis Barat Daya, Mgr Dominique Lebrun, dan keluarga dari Pastor Jacques Hamel itulah Paus Fransiskus menggambarkan pastor paroki dari Perancis yang terbunuh itu sebagai “seorang yang lemah lembut dan baik, yang membina persaudaraan.”
Pastor Hamel dibunuh secara brutal oleh dua militan yang berafiliasi dengan ISIS saat merayakan Misa di Gereja Saint-Etienne-du-Rouvray di Rouen, demikian Linda Bordoni dari Vatican News melaporkan.
Maka hari ini, 26 Juli, untuk mengenang Pastor Hamel, lanjut laporan itu, keuskupannya menyelenggarakan serangkaian acara termasuk “Upacara Republik untuk perdamaian dan persaudaraan,” yang dihadiri juga oleh Menteri Dalam Negeri Perancis, dan sejumlah prakarsa keagamaan. Doa Rosario, prosesi hening, dan Misa yang dirayakan oleh Uskup Agung Dominique Lebrun pada waktu yang persis bersamaan pembunuhan Pastor Jacques adalah bagian prakarsa itu.
Uskup Agung Lebrun hadir dalam Misa di Casa Santa Marta. Saat itu Paus Fransiskus menyebut Pastor Hamel sebagai salah satu dari banyak “martir” Kristen dari Gereja saat ini. Mereka adalah pria dan wanita “yang dibunuh, disiksa, dipenjara, disembelih karena mereka menolak meninggalkan iman mereka dan menyangkal Yesus Kristus,” kata Paus.
Mereka membentuk “sebuah rantai” yang menggapai jauh hingga Pastor Jacques yang proses beatifikasinya dibuka tanggal April 2017 berkat dispensasi kepausan dari kebiasaan waktu menunggu selama lima tahun.(pcp berdasarkan Vatican News)
Artikel Terkait:
10 Kenangan Katolik 2016: pembunuhan Pastor Hamel hingga usul hadap Timur saat Misa
Umat beriman berbondong-bondong ke Lourdes di bawah pengamanan ketat