Di saat Paus Fransiskus terus mengikuti situasi dan berdoa bagi Nikaragua, para uskup Katolik Nikaragua pada Senin 23 Juli 2018 memutuskan untuk melanjutkan mediasi pembicaraan dengan pemerintah Presiden Daniel Ortega, menyusul pertemuan tertutup di Managua.
Kardinal Leopoldo Brenes yang merupakan Uskup Agung Managua mengatakan, pertemuan para uskup itu untuk memperbincangkan apakah akan terus ikut atau tidak dalam Proses Dialog Nasional.
Setelah pertemuan itu, menurut laporan Devin Watkins dari Vatican News, para uskup mengatakan bahwa dialog adalah langkah maju untuk membawa rekonsiliasi ke negara yang dilanda krisis itu.
Gereja sedang bertindak sebagai penengah pembicaraan antara pemerintah dan pemrotes yang menyerukan pengunduran diri Presiden Ortega dan pelaksanaan pemilihan lebih awal.
Demonstrasi damai yang dipimpin mahasiswa terhadap reformasi kesejahteraan sosial menjadi bentrokan dengan pasukan paramiliter dan polisi menembakkan peluru tajam. Setidaknya 360 orang telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan selama tiga bulan terakhir.
Banyak serangan terhadap para uskup dan para wakil Gereja telah terjadi, termasuk terhadap Kardinal Brenes dan Duta Vatikan untuk Nikaragua.
Paus Fransiskus mengatakan dia mengikuti situasi itu dengan seksama dan berdoa bagi semua orang Nikaragua. Tanggal 3 Juni, Bapa Suci memohon agar kekerasan di negara itu diakhiri.
Paus mengatakan, Gereja selalu mendukung dialog, tetapi “syaratnya harus terlibat aktif dalam menghormati kebebasan dan, di atas segalanya, kehidupan.”
Umat Katolik di Amerika Latin dan di seluruh dunia mengadakan Hari Doa pada hari Minggu, 22 Juli 2018, sebagai tanda solidaritas dengan para korban kekerasan politik di Nikaragua.
Uskup Pembantu Keuskupan Managua Mgr Silvio José Báez menulis di Twitter, “Gereja Katolik Nikaragua akan tetap berpihak kepada rakyat, karena Yesus selalu berada di sisi mereka yang menderita.”(pcp berdasarkan Vatican News)
Artikel Terkait:
Kardinal Brenes dari Nikaragua mengatakan Gereja dianiaya oleh rezim
Gereja merundingkan gencatan senjata sementara di Nikaragua