Setelah melakukan penyelidikan dugaan penyimpangan di Keuskupan Agung Tegucigalpa, Honduras, Paus Fransiskus menerima pengunduran diri Uskup Pembantu dari keuskupan agung itu Mgr Juan Jose Pineda Fasquelle yang berusia 57 tahun.
Vatikan membuat pengumuman itu, 20 Juli 2018, tanpa menyebutkan alasan mengapa uskup itu mengundurkan diri. Usia pensiun normal seorang uskup adalah 75 tahun.
Dalam surat tertanggal 20 Juli dan dirilis kepada pers, Uskup Pineda menulis bahwa dia ingin melayani uskup agungnya, para klerus, para frater calon imam dan umat Allah. “Jika saya berhasil, terpujilah Tuhan. Jika saya gagal, saya meminta maaf.”
Alasan untuk mundur, tulis uskup itu, diketahui oleh Tuhan dan atasannya, demikian laporan Carol Glatz dari Catholic News Service di Vatikan.
Uskup Pineda mengatakan dia telah meminta Paus Fransiskus beberapa bulan lalu untuk mengizinkan dia mengundurkan diri. “Saya berharap kita semua tenang,” tulisnya.
Uskup itu mengatakan dia akan menggunakan waktu untuk doa, refleksi, dan pembinaan pribadi, yang harus dilakukan setiap orang. Dan jika waktunya tiba akan “terus memberikan yang terbaik untuk Gereja dan kalian,” katanya.
Sebuah pengumuman resmi yang belum ditandatangani dari keuskupan agung itu berterima kasih kepada uskup itu atas 13 tahun pengabdiannya sebagai uskup pembantu dan berdoa “untuk misi baru yang dipercayakan kepadanya.”
Juru bicara Vatikan, Greg Burke, menegaskan di akhir tahun 2017 bahwa Paus Fransiskus telah memerintahkan penyelidikan atas dugaan penyimpangan di keuskupan agung itu, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Saat itu muncul dugaan bahwa Kardinal Oscar Rodriguez Maradiaga dari Tegucigalpa salah menggunakan uang yang diterima keuskupan agung itu dari Universitas Katolik Honduras. Kardinal yang merupakan salah satu anggota Dewan Kardinal internasional dari Paus Fransiskus adalah juga kanselir di universitas itu
Laporan online yang dimuat oleh outlet berita Italia, L’Espresso, mengatakan surat-surat kabar setempat melaporkan bahwa Uskup Pineda, wakil kardinal itu, berperan dalam dugaan mismanagement dana keuskupan itu.
Kardinal Rodriguez membantah tuduhan itu dan mengatakan di bulan Desember bahwa Uskup Pineda telah meminta paus untuk mengadakan kunjungan apostolik “guna membersihkan namanya.”
Mingguan AS, National Catholic Register, melaporkan telah memperoleh beberapa kesaksian yang diberikan kepada penyidik Vatikan oleh dua mantan frater yang menuduh uskup itu melakukan pelecehan seksual yang serius.
Uskup Pineda, yang lahir bulan Desember 1960, memasuki ordo religius Claretian. Dia ditahbiskan sebagai imam tahun 1988. Paus Benediktus XVI mengangkat dia menjadi Uskup Pembantu Keuskupan Tegucigalpa tahun 2005.(pcp berdasarkan laporan Carol Glatz dari Catholic News Service)