Home OMK OMK di Keuskupan Agung Jakarta belajar ber-Ekaristi dengan baik dan benar

OMK di Keuskupan Agung Jakarta belajar ber-Ekaristi dengan baik dan benar

0

Misa OMK

Orang muda Katolik (OMK) memiliki keinginan untuk berperanserta dalam Ekaristi Kudus, tapi kadang-kadang mereka merasa bingung, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh mereka lakukan. Maka, hari ini kita mengadakan sosialisasi tentang Panduan Ekaristi bersama OMK agar mereka bisa melakukan Ekaristi Kudus dengan baik sesuai hakekat berliturgi.

Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta (Komlit KAJ) Pastor Hieronymus Sridanto Aribowo Nataantaka Pr berbicara di sela-sela acara Sosialisasi Panduan Ekaristi Kudus bersama OMK se-KAJ di Aula Sekolah Santa Maria, Jakarta Pusat, 21 Juli 2018.

Sekitar 200 wakil paroki dan seksi kepemudaan seluruh paroki di KAJ menghadiri acara, yang juga dihadiri oleh Vikjen KAJ Pastor Samuel Pangestu Pr, Ketua Komisi Kepemudaan KAJ Pastor Albertus Yogo Presetianto Pr, dan anggota Komlit KAJ Yohana Hanna.

Dengan kegiatan itu, Pastor Sridanto berharap OMK bisa menyiapkan Ekaristi OMK secara baik dengan musik yang sesuai aturan liturgi, dengan urutan sesuai panduan yang memiliki pendasaran teologis dan biblis yang mungkin selama ini tidak diketahui OMK.

Sosialisasi itu, lanjut imam itu, searah dengan semangat Arah Dasar KAJ yang menyinggung tentang munculnya pelayan-pelayan pastoral di kalangan OMK. Selain itu, kata Pastor Sridanto, Ekaristi yang dilakukan OMK lebih hidup dan menggembirakan, “tidak kaku tapi semangat dan hidup.”

Sementara itu, menurut Yohana, nyanyian liturgi di gereja merupakan ekspresi iman maka kedudukan nyanyian liturgi tidak bisa diganti dengan musik atau lagu sekuler. “Yang penting dalam lagu bukanlah melodinya tetapi syairnya. Syair lagu yang dinyanyikan harus sesuai ajaran iman Katolik,” katanya.

Koordinator Sosialisasi Ekaristi OMK, Ika Belinda, menjelaskan bahwa sosialisasi itu merupakan jawaban atas satu poin evaluasi Tahun Ekaristi 2012 KAJ yang menghendaki adanya panduan Ekaristi Kudus OMK KAJ. “Proses itu telah berlangsung mulai tingkat paroki, kemudian dekenat, lalu diolah lagi di tingkat keuskupan, dan saat ini mulai disosialisasikan,” jelasnya.

Pastor Samuel Pangestu mengharapkan OMK mengambil peran dalam liturgi Ekaristi Kudus. “Gereja membutuhkan OMK yang melakukan hal-hal positif untuk pengembangan iman.”

Pastor Yogo yakin, panduan penyelenggaraan Ekaristi Kudus OMK itu “bisa mendorong para muda Katolik untuk semakin terlibat dalam Ekaristi dan meningkatkan imannya kepada Yesus.” (Konradus R. Mangu)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version