Anggota Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Sekami) dari 35 keuskupan beserta pendamping dan pembina mereka berkumpul di Pontianak untuk mengikuti Jambore Nasional Sekami, 3-6 Juli 2018. Ketika memasuki tempat pertemuan mereka meneriakkan ye-yel dan masing-masing menerima gelang yang terbuat dari anyaman kulit kayu khas Kapus dalam gelang kain bertuliskan Jamnas Sekami.
Dengan senyum sukacita mereka memasuki kompleks pertemuan di SMA Paulus Pontianak sambil menyalami anak-anak Sekami dari Keuskupan Agung Pontianak. “Anak-anak kami memang datang membawa sukacita dan membagikannya dengan semua peserta dari Nusantara,” kata Pendamping Rohani Sekami Keuskupan Ketapang Suster Florentina PIJ kepada PEN@ Katolik.
Oleh karena itu, suster berharap, peserta dari Keuskupan Ketapang bersemangat dalam jambore itu, “serta bertumbuh dalam iman, harap dan kasih kepada Yesus demi masa depan Gereja, agar nanti pulang mereka menjadi misionaris kecil dan duta-duta kasih bagi sesamanya.”
Pastor Yooce Pati dari Keuskupan Pangkalpinang yang datang dengan kekuatan 30 orang yang terdiri peserta, pembina dan pendamping juga berharap agar jambore itu membuat pesertanya “setelah kembali dari sini mempunyai semangat menjadi misionaris cilik untuk terus menerus mewartakan suka cita Injil kepada siapa pun.”
Imam itu mengatakan kepada media ini bahwa mereka datang membawa semangat untuk bermisi dan “secara istimewa kami juga mempunyai misi untuk menyampaikan kebudayaan kami dalam sebuah tarian daerah, dan berharap membawa pulang pengalaman kebersamaan dalam keberagaman yang dialami di sini dan menjalaninya di keuskupan kami.”
Keuskupan Timika juga datang dengan kekuatan yang sama, 30 orang. Anselma Doo, pembina Sekami Keuskupan Timika, berharap “anak-anak yang datang bisa belajar dari anak-anak lain dari keuskupan lain dan mendapat banyak teman, banyak pengetahuan serta keceriaan.”
Pengetahuan itu yang ingin mereka bawa pulang ke Timika, “untuk dibagikan kepada-anak-anak lain di sana,” kata Anselma kepada PEN@ Katolik seraya mengaku bahwa tim Keuskupan Timika akan membagikan sukacita anak-anak misioner kepada seluruh peserta jambore itu.
Jambore Nasional Sekami di Pontianak, yang bertema “Berbagi Sukacita Injil dalam Kebinekaan,” sesuai data yang diterima dari sekretariat jambore itu, akan dihadiri oleh 1315 peserta termasuk direktur keuskupan (dirdios) masing-masing serta biarawabiarawati yang menjadi pembina dan para animators dan animatris.
Para peserta akan tinggal dan beraktivitas dalam tiga kampung, yakni Kampung Galilea di SMA Santo Paulus, Kampung Nazareth di Persekolahan SD Susteran dan Kampung Betlehem di TK dan SD Bruder.
Keuskupan yang berhalangan atau tidak ikut jambore nasional itu adalah keuskupan adalah Keuskupan Agung Ende dan Keuskupan Maumere. Namun, jambore itu juga diikuti oleh dirdios dan animator-animatris dari Keuskupan Agung Kuching dan oleh Direktur Nasional serta dirdios-dirdios dari tiga keuskupan di Timor Leste.
Menurut Panitia, Jambore National Pontianak itu bertujuan untuk merayakan HUT ke-175 dari Sekami, meningkatkan wawasan remaja dan pendamping bahwa hakikat Gereja ialah persekutuan paguyuban murid-murid yang diutus untuk mewartakan sukacita Injil, meningkatkan rasa bangga dan bahagia pada diri remaja dan pendamping yang hidup dalam kebinekaan, dan mengobarkan semangat misioner pada diri remaja dan pendamping sehingga berani menjalani hidup dengan berbagi 2D2K (doa, derma, kurban, kesaksian) dalam kebinekaan.(paul c pati)