“Komsos KAP Misionaris Online … Komsos KAP Misionaris Online … Komsos KAP Misionaris Online.” Tekad itu terdengar berulang kali di Pontianak sebagai dasar komitmen dari 48 orang yang hampir semua adalah OMK yang datang dari paroki-paroki di Keuskupan Agung Pontianak.
Peserta Pelatihan Jurnalistik 2018 Komsos Keuskupan Agung Pontianak (KAP) di Rumah Retret Immaculata SFIC Pontianak, 1-3 Juni 2018, mengeluarkan komitmen bersama untuk membentuk Instagram KAP, membuat blogspot paroki-paroki, menjalin hubungan kerja dengan Komsos KAP, memanfaatkan WhatsApp sebagai sarana komunikasi peserta pelatihan, dan menjadi kontributor paroki dalam pelaksanaan Jambore Nasional (jamnas) Sekami (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner).
Pelatihan itu menghadirkan Direktur Utama Suara Surabaya Media Errol Jonathans, Pemred PEN@ Katolik Paul C Pati, Fotografer dan Pilot Drone Rogasianus Soni P sebagai narasumber serta Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus dan CO Jamnas Sekami 2018 Pastor Gregorius Sabinus CP.
“Kita sebagai orang muda Katolik dapat menjadi misionaris yang berbasis online, dengan cara mempublikasikan ajaran-ajaran agama, berita seputar kegiatan yang ada di paroki, dan video atau film pendek yang bersifat rohani lewat website atau media massa lainnya,” kata Mgr Agus yang datang mengunjungi peserta pelatihan itu.
Oleh karena itu, selain mengungkapkan berbagai perkembangan dan program keuskupan itu, Mgr Agus berharap agar pelatihan itu membantu OMK untuk menguasai media massa secara positif dan memilah-milah berita mana yang layak dikonsumsi publik. Mgr Agus juga mengajak OMK untuk bergabung dalam Komsos KAP dengan “mengirimkan berita Gereja ke media-media cetak dan online yang dimiliki KAP.”
Mgr Agus berharap agar dengan pelatihan itu OMK bisa menggunakan media massa sebagai media untuk mencegah, menghilangkan, dan melawan sejumlah berita hoax. “Kita harus melawan berita hoax dan menyebarkan berita yang menimbulkan suka cita. Ini pesan untuk kaum muda, kita harus menjadi misionaris online,” minta uskup seraya mengajak OMK untuk tidak menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya.
Dalam pelatihan itu peserta belajar tentang jurnalisme sebagai sarana pewartaan Gereja, dasar-dasar jurnalisme, serta teknik wawancara oleh Errorl Jonathans, Good Storytelling Stories oleh Paul C Pati, dan fotografi oleh Damianus Soni P.
Pelatihan itu dilengkapi dengan latihan peliputan, wawancara, dan penulisan yang hasilnya langsung diedit bersama editor PEN@ Katolik. Hasil editan itu dimasukkan dalam media milik KAP, yang dijalankan oleh Komsos KAP “yang akan dibenahi,” baik cetak maupun online.(ditulis kembali oleh penakatolik.com berdasarkan tulisan peserta pelatihan jurnalistik komsos kap)