Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

Apa yang terjadi dengan badan dan jiwa kita sesudah kematian?

Paus Fransiskus meletakkan stola di kotak kaca yang berisi tubuh Santo Pio di Gereja Santa Maria delle Grazie di Tempat Ziarah Santo Pio dari  Pietrelcina di San Giovanni Rotondo, Italia, 17 Maret (CNS photo/courtesy Shrine of St. Pio of Pietrelcina)
Paus Fransiskus meletakkan stola di kotak kaca yang berisi tubuh Santo Pio di Gereja Santa Maria delle Grazie di Tempat Ziarah Santo Pio dari Pietrelcina di San Giovanni Rotondo, Italia, 17 Maret (CNS photo/courtesy Shrine of St. Pio of Pietrelcina)

KATEKISMUS GEREJA KATOLIK

204. Apa hubungan antara kebangkitan Kristus dengan kebangkitan kita?

Sebagaimana Kristus sungguh-sungguh bangkit dari kematian dan sekarang hidup selama-lamanya, demikian pula Dia sendiri akan membangkitkan setiap orang pada akhir zaman dengan badan yang tak dapat binasa. “Mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum”(Yoh 5:29).

Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 998-1002-1003

205. Apa yang terjadi dengan badan dan jiwa kita sesudah kematian?

Sesudah kematian, yaitu terpisahnya jiwa dengan badan, badan menjadi rusak sedangkan jiwa, yang tak dapat mati, menghadapi pengadilan Allah dan menantikan persatuannya kembali dengan badan setelah dibangkitkan pada saat Tuhan datang kembali. Pertanyaan mengenai bagaimana kebangkitan badan terjadi itu melampaui kemampuan imajinasi dan pemahaman kita sebagai manusia.

Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 992-1004, 1016-1018

206. Apa artinya mati dalam Kristus Yesus?

Mati dalam Kristus Yesus berarti mati dalam keadaan rahmat Allah tanpa dosa berat (dosa yang membawa maut). Seorang yang percaya kepada Kristus, dengan mengikuti teladan-Nya, dapat mengubah kematiannya menjadi suatu tindakan ketaatan dan cinta kepada Bapa. “Benarlah perkataan ini: jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia” (2Tim 2:11).

Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 992-1004, 1016-1018

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini