Paus Fransiskus memulai Bulan Maria di bulan Mei dengan berziarah pertama kali dan berdoa Rosario di tempat ziarah terkenal di Roma yakni Bunda Maria Cinta Ilahi (Divino Amore). Di sana Paus disambut oleh Vikjen Keuskupan Roma Uskup Agung Angelo De Donatis, uskup pembantu untuk sektor selatan Mgr Paolo Lujudice, bersama direktur dan pastor paroki tempat kudus itu. Paus juga disambut oleh biarawan-biarawati Putra dan Putri Bunda Maria Cinta Ilahi yang tinggal di tempat itu.
Setelah berdoa Rosario di depan gambar Bunda Maria dan Anak Yesus yang terletak di dinding altar kapel, Paus memberkati makam Hamba Allah Pastor Umberto Terenzi, rektor pertama Paroki Divino Amore dan pendiri dua ordo religius itu. Paus kemudian menemui umat paroki lansia yang dibaptis oleh Pastor Terenzi, imam yang mendirikan paroki di tempat kudus yang terletak di Via Ardeatina, 12 km selatan Roma itu.
Paus Fransiskus juga menyalami para penghuni rumah jompo Divino Amore dan Rumah Keluarga Mater Divini Amoris, yang dikelola oleh Kongregasi Putera-Putera Cinta Ilahi dan yang menampung anak-anak dan bayi-bayi.
Tempat Ziarah Bunda Maria Cinta Ilahi berasal dari lukisan dinding mural abad pertengahan yang menghiasi salah satu menara dari gerbang abad ke-13 yang disebut Castel di Leva. Gambar kudus itu populer di kalangan gembala setempat yang sering bertemu di sana untuk berdoa Rosario. Menurut cerita tradisi, seorang peziarah yang sedang berjalan menuju Basilika Santo Petrus di tahun 1740 diserang oleh anjing-anjing yang marah di gerbang dan dia diselamatkan karena perantaraan Santa Perawan Maria Terberkati. Akibatnya, jumlah peziarah ke situs itu meningkat dan gambar kudus itu dipindahkan ke kapel baru yang dibangun di samping gerbang.
Tempat itu semakin signifikan bagi orang-orang Romawi dalam Perang Dunia Kedua saat Paus Pius XII, bersama beberapa ribu warga, berdoa di depan lukisan dinding itu demi perlindungan Roma selama pertempuran terakhir kota itu tahun 1944 yang menyebabkan terbebasnya dari pendudukan Jerman.
Beberapa hari setelah kedatangan sekutu ke kota itu, Pius XII menggelari gambar Salvatrice dell’Urbe, yang berarti “Dia yang menyelamatkan kota.”(paul c pati berdasarkan Vatican News)