KATEKISMUS GEREJA KATOLIK
174. Mengapa Gereja itu bersifat Apostolik?
Gereja itu pada dasarnya bersifat Apostolik karena didirikan di atas ”dasar para Rasul” (Ef 2:20). Gereja bersifat Apostolik dalam ajaran yang sama dengan ajaran para Rasul. Gereja bersifat Apostolik karena strukturnya, yaitu diajar, dikuduskan, dan dibimbing oleh para Rasul melalui pengganti-pengganti mereka, yaitu para Uskup dalam kesatuan dengan pengganti Petrus sampai pada kedatangan Kristus kembali.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 857-869
175. Apa isi dari misi para Rasul?
Kata ”Rasul” berarti ”dia yang diutus”. Yesus, yang diutus oleh Bapa, memanggil dua belas dari antara murid-murid-Nya dan memilih mereka menjadi para Rasul-Nya, menunjuk mereka menjadi para saksi pilihan dari kebangkitan- Nya dan dasar bagi Gereja-Nya. Ia memberi perintah kepada mereka untuk melanjutkan misi-Nya sendiri dengan berkata: ”Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh 20:21); dan, Dia berjanji untuk tetap tinggal bersama mereka sampai akhir zaman.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 858-861
176. Pewarisan Apostolik?
Pewarisan Apostolik merupakan pewarisan melalui Sakramen Imamat Suci untuk melanjutkan misi dan kuasa para Rasul kepada para penerusnya, yaitu para Uskup. Berkat pewarisan ini, Gereja tetap dalam kesatuan iman dan kehidupan dengan asal usulnya dalam mewartakan Kerajaan Kristus di atas muka bumi ini selama berabad-abad.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 861-865