Home KEGEREJAAN Duta Vatikan berkati Gereja Pancasila agar umatnya rukun, damai dan saling menghormati

Duta Vatikan berkati Gereja Pancasila agar umatnya rukun, damai dan saling menghormati

0
MRPD1
Penandatanganan Prasasti Pemberkatan Gereja Maria Ratu Pencinta Damai oleh Duta Vatikan Mgr Piero Pioppo dan Mgr Agustinus Agus. PEN@ Katolik/pcp

Dalam Masa Prapaskah, Duta Vatikan untuk Indonesia Uskup Agung Piero Pioppo mengajak umat dalam homili Misa Pemberkatan Gereja Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD) Pancasila Pontianak untuk melangkah menuju Paskah bersama Kristus, Putra Allah dan Putera Maria, “yang mendamaikan kita dengan Allah Bapa dan antara kita dengan sesama dalam kerukunan, penghormatan satu sama lain, dan damai.”

Setelah memberkati air dalam Misa 11 Maret 2018 itu, Mgr Pioppo memerciki altar  dan semua yang ada di Panti Imam serta seluruh umat dengan dibantu oleh Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus dan Uskup Sanggau Mgr Julius Meccucini CP. Hadir juga Uskup Agung Emeritus Pontianak Mgr Hieronimus Bumbun OFMCap serta sekitar 30 imam konselebran. Sekitar 1500 umat termasuk kaum religius memenuhi gereja hingga balkon.

Mgr Pioppo lalu meletakkan reliqui orang kudus pada altar dengan berdoa “Para kudus Allah, engkau telah menerima tahta di bawah altar Allah. Doakanlah kami kepada Tuhan Yesus Kristus,” mendupai altar dengan meletakkan ukupan di atas altar dan menuangkan dupa di ukupan itu, lalu berdoa “Tuhan, semoga doa-doa kami membumbung ke hadirat-Mu laksana asap dupa ini; dan sebagaimana ruangan ini dipenuhi bau yang harum, semoga Gereja-Mu memenuhi dunia dengan keharuman Kristus,” dan setelah altar dibersihkan menyalakan lilin altar dengan berkata, “Semoga cahaya Kristus bersinar di dalam Gereja, sehingga semua bangsa dibawa kepada kepenuhan kebenaran.”

Sesudah komuni, Mgr Agus memberkati tabernakel dan Kapel Adorasi Ekaristi Abadi.

Duta Vatikan yang pernah berkarya di Sekretariat Negara Vatikan itu bersyukur kepada Tuhan karena bisa diundang ke Pontianak untuk memberkati Gereja MRPD Pancasila, berbahagia dalam kebersamaan dengan umat paroki yang menyambutnya dengan hangat serta “berdoa agar Maria memberkati semua yang hadir, melindungi gereja baru ini, serta Keuskupan Agung Pontianak, seluruh Kalimantan dan negara besar dan indah, Indonesia.”

Menyambung homili itu, Mgr Agus menegaskan bahwa suara Tuhan tetap diperdengarkan di gereja, guna membantu kita “melanjutkan perjalanan dan memberikan diri pada pembangun kembali bait rohani kita, serta mendorong kita untuk mengikuti-Nya dan selalu bertolak lagi menuju Dia dan saudara kita.”

Semua yang hadir juga diingatkan untuk memohon anugerah bagi semua manusia dengan perantaraan Maria Ratu Pencinta Damai, karena sebagai satu perkumpulan, satu bangsa, “kita bertolak demi melakukan karya amal dan menjadi bibit harmoni dan persatuan bagi kota kita, keuskupan kita, kabupaten kita, provinsi kita, negara kita, dan kemanusiaan seluruhnya.”

Prelatus itu meminta umat agar  berdoa kepada Maria Ratu Pencinta Damai agar di keuskupan itu terbina banyak pelaku perdamaian sesungguhnya. Sesuai kata-kata Paus Fransiskus yang memohon kehadiran Roh Kudus, Mgr Agus berdoa, “Hendaknya Roh berdiam di tempat kudus ini dan memenuhinya dengan anugerah yang dapat memampukan kita menjadi pencinta dan orang yang berkarya bagi perdamaian.”

Kepala Paroki MRPD Pancasila Pastor John Rustam Pr menjelaskan bahwa nama gereja MRPD Pancasila berasal dari nama gang tempat gereja itu berdiri yakni, Jalan Gusti Hamzah Gang Pancasila V Nomor 1 Pontianak. “Gereja ini sangat unik, selain nama pelindungnya Maria Ratu Pencinta Damai Pancasila, hampir semua ornament hias baik lukis, pahat, dan kaca patri, mengambil tema tentang Maria sebagai Bunda Yesus Kristus dan Bunda Gereja seluruhnya.”

Gereja itu didedikasikan untuk menghormati Maria “karena tanpa kesediaan, kerja sama dan pengorbanan untuk harus menjadi ibu Sang Juru Selamat meski masih gadis muda sampai menggendong jenazah putranya yang dilambangkan dengan Patung Pieta, Maria tetap setia dan tidak ada sejarah keselamatan tanpa kesediaan Maria untuk bekerja sama dengan Allah.”

Dijelaskan bahwa selesainya pembangunan gereja ini tak lepas dari jasa besar pemerintah Provinsi Kalbar, yakni Gubernur Kalbar waktu itu Cornelis, dan DPRD Provinsi Kalbar. Bahkan Pastor Rustam mengatakan sekitar 75 sampai 80 persen dana pembangunan gereja itu berasal dari pemerintah Kalbar dan selebihnya dari donatur dan umat MRPD.

Di akhir Misa itu, Mgr Pioppo dan Mgr Agus menandatangani prasasti pemberkatan Gereja MRPD Pancasila disaksikan oleh Cornelis, mantan Gubernur Kalbar, bersama isteri, dan oleh Bupati Landak dr Karolin Margret Natasa yang menjadi Ketua Pembangunan Gereja MRPD. Gereja itu sendiri sudah diresmikan oleh Cornelis sebelum akhir masa jabatannya, yakni 1 Januari 2018, tepat pada hari Raya Santa Maria Bunda Allah.(paul c pati)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version