KATEKISMUS GEREJA KATOLIK
110. Apa arti Transfigurasi?
Transfigurasi terutama menunjuk Tritunggal, ”Bapa di dalam rupa suara, Putra di dalam diri manusia Yesus, Roh Kudus di dalam rupa awan yang bersinar” (Santo Thomas Aquinas). Berbicara dengan Musa dan Elia tentang ”kepergian-Nya” (Luk 9:31), Yesus mewahyukan bahwa kemuliaan-Nya datang melalui salib, dan Dia mengantisipasi kebangkitan dan kedatangan-Nya yang mulia ”yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia” (Flp 3:21).
”Engkau ditransfigurasikan di atas gunung,
dan murid-murid-Mu, sejauh mereka mampu,
menyaksikan kemuliaan-Mu, ya Kristus, Allah kami
sehingga apabila mereka melihat Engkau disalibkan
mereka akan mengerti
bahwa penderitaan-Mu telah Engkau tanggung dengan rela
dan mewartakan kepada dunia
bahwa Engkau benar-benar cahaya Bapa”
(Liturgi Bizantin)
Bacaan lebih lanjut: Katekismus Gereja Katolik 554-556, 568
111. Bagaimana Sang Mesias masuk ke Yerusalem?
Pada saat yang sudah ditentukan, Yesus memilih masuk ke Yerusalem untuk mengalami penderitaan dan kematian-Nya, kemudian bangkit dari kematian. Sebagai Mesias, Raja yang mewartakan kedatangan Kerajaan Allah, Dia masuk ke dalam kota dengan menaiki seekor keledai. Dia disambut oleh anak-anak kecil yang seruan pujiannya dipakai sebagai seruan Kudus dalam liturgi Ekaristi, ”Diberkatilah Dia yang datang dalam Nama Tuhan! Hosana (selamatkanlah kami)” (Mat 21:9). Liturgi Gereja memulai Pekan Suci dengan merayakan masuknya Yesus ke Yerusalem.
“YESUS KRISTUS MENDERITA SENGSARA DALAM PEMERINTAHAN PONTIUS PILATUS, DISALIBKAN, WAFAT, DAN DIMAKAMKAN
Bacaan lebih lanjut: Katekismus Gereja Katolik 557-560, 569-570