Home KEGEREJAAN Sekitar 100 Komunitas Meditasi Kristiani di Indonesia bermeditasi dan umat lain dikuatkan

Sekitar 100 Komunitas Meditasi Kristiani di Indonesia bermeditasi dan umat lain dikuatkan

1

Mededitasi Kristiani

Di banyak paroki di dunia juga Indonesia banyak bertumbuh sebuah komunitas dunia yang sudah 10 tahun mengajarkan tradisi meditasi Kristen seraya menjelajahi konteks kaya dari kebijaksanaan praktis sederhana yang membawa kebenaran iman hidup dalam pengalaman umat sendiri.

Untuk menandai satu dekade komunitas bernama Komunitas Meditasi Kristiani itu, para anggota merayakan Misa yang dipimpin oleh Moderator Komunitas Meditasi Kristiani Pastor Tan Thian Sing MSF di Gereja Materdei, Lampersari, Semarang, 23 Februari 2018, seraya berpesan agar anggota “bertekun setia dalam meditasi.”

Dalam Misa itu, Pastor Tan menegaskan bahwa dalam komunitas itu, meskipun hanya ada satu anggota, namun dia sungguh-sungguh bertekun setia bermeditasi, maka teman-temannya akan dikuatkan. “Bisa jadi ada orang mengalami keraguan dan semangatnya melemah. Namun, ketika ada satu saja yang bertahan, yang mau setia, maka teman yang lemah dikuatkan. Dia pun akan semangat,” demikian keyakinan imam itu.

Pastor Tan menambahkan dalam Misa yang diisi lagu-lagu Taize dari komunitas Cantate Domino itu, jika seseorang tetap bertekun bermeditasi, rekan-rekan lain tidak mungkin hanya cukup mendengar, melainkan akan mengalami kehadiran Tuhan, mengalami keakraban dengan Tuhan, kedekatan dengan Tuhan, dia akan datang dan diteguhkan, “dan dengan demikian komunitas akan terbentuk.”

Selanjutnya, imam yang hari itu juga merayakan HUT ke-70 menegaskan, “Manakala kita sungguh-sungguh bertekun akrab, penuh percaya, penuh harap akan kasih setia Tuhan, maka iman, pengharapan itu juga akan menggarami saudara-saudara yang lain.”

Komunitas apa pun dalam Gereja yang tetap mau bertekun “akan menjadi garam, menjadi terang bagi Gereja, bahkan juga bagi dunia,” demikian keyakinan Pastor Tan yang juga mengajak para meditator (orang yang tekun bermeditasi) untuk mensyukuri rahmat 10 tahun berjalannya Meditasi Kristiani.

“Kita turut bersyukur karena Tuhan tetap menyertai kita, tetap meneguhkan kita, menghibur kita, membahagiakan kita. Dan dengan demikian kita semua boleh percaya Tuhan tetap menyertai, mendampingi, mengantar kita semua bersama-sama dan pribadi untuk kembali kepada kemuliaan kasih Allah,” kata imam itu dalam Misa yang diakhiri dengan meditasi bersama sekitar 20 menit.

Biarawan Benediktin Pastor John Main OSB membuka Komunitas Meditasi Kristiani pertama tahun 1975. Setelah Pastor John Main meninggal, pengembangan pengajaran tentang Meditasi Kristiani diteruskan oleh muridnya, Rahib Laurence Freeman OSB yang membentuk WCCM (World Community for Christian Meditation) tahun 1992 atas usulan dari Rahib Bede Griffiths (1906-1993). Saat ini, komunitas itu hadir di sekitar 100 negara. Indonesia kini memiliki sekitar 100 kelompok yang berkumpul dan bermeditasi bersama seminggu sekali. (Lukas Awi Tristanto)

1 komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version