Hari Jumat 9 Maret 2018, prakarsa tahunan ’24 Jam untuk Tuhan’ akan dimulai dengan perayaan tobat di Basilika Santo Petrus yang dipimpin oleh Paus Fransiskus. Acara itu diselenggarakan dan dipromosikan oleh Dewan Kepausan untuk Peningkatan Evangelisasi Baru. Prakarsa 24 Jam untuk Tuhan adalah kesempatan bagi umat untuk menerima Sakramen Rekonsiliasi. Di setiap keuskupan di seluruh dunia akan ada satu gereja yang dibuka selama 24 jam berturut-turut sebagai bagian dari prakarsa itu. Paus Fransiskus, dalam Pesan Prapaskah 2018, mengajak umat beriman untuk menjalani kesempatan ini sebagai kesempatan “merayakan Sakramen Rekonsiliasi dalam konteks adorasi Ekaristi.” Pernyataan pers dari Dewan Kepausan untuk Peningkatan Evangelisasi Baru mengatakan, Paus Fransiskus “akan membuka prakarsa besar ini dengan Perayaan Tobat di Basilika Santo Petrus.” Perayaan tahun ini adalah yang kelima. “Tujuannya,” menurut Presiden Dewan Kepausan untuk Peningkatan Evangelisasi Baru Uskup Agung Salvatore Fisichella, “adalah untuk memberikan kepada semua orang – terutama yang merasa tidak nyaman memasuki gereja – kesempatan untuk mencari rangkulan Allah yang penuh belas kasihan.” Uskup itu menyebutnya sebagai “kesempatan unik untuk kembali kepada Bapa.” Dewan kepausan itu telah menyiapkan panduan pastoral dalam berbagai bahasa untuk menemani mereka yang ikut dalam Prakarsa 24 Jam untuk Tuhan.(pcp berdasarkan Vatican News)