KATEKISMUS GEREJA KATOLIK
18. Mengapa Kitab Suci mengajarkan kebenaran?
Karena Allah sendirilah pengarang Kitab Suci. Atas alasan inilah Kitab Suci disebut ”terinspirasikan”, dan tanpa kesalahan mengajarkan kebenaran yang perlu untuk keselamatan kita. Roh Kudus menginspirasikan para pengarang yang menuliskan apa yang Dia inginkan untuk mengajar kita. Tetapi, iman Kristen bukanlah ”agama Kitab”, tetapi agama Sabda Allah – ”bukan kata-kata yang tertulis dan bisu, melainkan Sabda yang menjadi manusia dan hidup” (Santo Bernardus dari Clairvaux).
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 105-108, 135-136
19. Bagaimana Kitab Suci seharusnya dibaca?
Kitab Suci harus dibaca dan ditafsirkan dengan bantuan Roh Kudus dan di bawah tuntunan Kuasa Mengajar Gereja menurut kriteria: 1) harus dibaca dengan memperhatikan isi dan kesatuan dari keseluruhan Kitab Suci, 2) harus dibaca dalam Tradisi yang hidup dalam Gereja, 3) harus dibaca dengan memperhatikan analogi iman, yaitu harmoni batin yang ada di antara kebenaran-kebenaran iman itu sendiri.
Teruslah membacanya dalam Katekismus Gereja Katolik 109-119, 137