Jika kita keluar dari diri sendiri untuk memberi maaf dan melakukan kebaikan-kebaikan kepada orang lain, Yesus bukan lahir di kandang, tetapi di hati kita masing-masing. “Beribu kali kita merayakan pesta Natal, tetapi jika kita belum keluar dari diri sendiri dan mencari Yesus untuk kepenuhan hidup, sia-sialah hidup ini.”
Pastor Vande Raring SVD berbicara di depan 700-an peserta didik SMAK Frateran Maumere (Smater) bersama para guru dan karyawan-karyawati sekolah itu yang sedang merayakan Perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama Keluarga Besar Smater di Aula Mardi Wiyata Maumere, 8 Januari 2018.
Perayaan bertema “Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah Dalam Hatimu” itu dimeriahkan oleh koor Gita Smater Choir (GSC) dan dihadiri Kepala Yayasan Mardi Wiyata Sub Perwakilan Maumere Frater Maria Herman BHK.
Pastor Vande menegaskan, Natal tidak boleh berhenti pada ucapan selamat, tetapi harus melahirkan manusia baru yang cinta damai. “Seperti tiga orang Majus yang keluar dari kemapanan untuk menemukan orang lain, kita keluar dari diri sendiri untuk membagi kasih bersama orang lain,” tegas imam itu seraya menambahkan bahwa perdamaian adalah pesan universal bagi semua agama, dan orang yang merusak perdamaian bukan orang yang beragama.
Sementara itu, Kepala Smater Frater Polikarpus BHK menggaris bawahi tiga perilaku yang menghambat yakni kebiasaan menunda, membandingkan diri dengan orang lain yang negatif dan kurang me-manage sumber daya yang ada dalam diri kita.
“Perayaan Natal ada damai dan sukacita. Tahun baru kita juga harus berubah. Untuk itu hentikan kebiasaan menunda dan hal-hal yang buruk yang masih melilit diri kita dan mari mengenakan pakaian baru tahun 2018 dengan satu niat untuk berubah,” ajak Frater Poli.(Yuven Fernandez)
Semua foto dibuat oleh Yuven Fernandez