Rabu, Desember 18, 2024
27.4 C
Jakarta

Keluarga Dominikan Filipina akan puasa melawan pembunuhan akibat perang melawan narkoba

Orang-orang mengangkat lilin bernyalah saat menyambut patung Bunda Kita dari Fatima setelah prosesi untuk penyembuhan nasional dari Tempat Ziarah Edsa ke Monumen People Power di Quezon, 5 November 2017. ROY LAGARDE
Orang-orang mengangkat lilin bernyalah saat menyambut patung Bunda Kita dari Fatima setelah prosesi untuk penyembuhan nasional dari Tempat Ziarah Edsa ke Monumen People Power di Quezon, 5 November 2017. ROY LAGARDE

Keluarga Dominikan Filipina akan menjalankan puasa dan doa selama sehari demi perdamaian di negara yang sedang mengalami meningkatnya jumlah kematian yang terkait dengan perang pemerintah terhadap narkoba.

Puasa itu dijadwalkan berlangsung tanggal 3 Desember 2017, hari Minggu pertama Adven, sebagai tanggapan atas “tantangan terhadap nilai dan martabat kehidupan manusia.”

Provinsial Ordo Pewarta Filipina Pastor Napoleon Sipalay Jr OP mengatakan bahwa hari itu juga merupakan kesempatan untuk mengintensifkan aksi amal untuk keluarga-keluarga para korban yang dibunuh di luar proses peradilan.

“Intensinya untuk mendapatkan sejumlah uang yang bisa kami kumpulkan pada hari puasa itu dari berbagai komunitas Keluarga Dominikan … untuk keluarga-keluarga para korban pembunuhan di luar proses peradilan itu,” kata Pastor Sipalay.

Sebelumnya para rohaniwan Dominikan mengungkapkan keprihatinannya pada situasi hak asasi manusia di negara itu karena pemerintah menolak menghentikan sikap keras terhadap perdagangan narkoba ilegal.

Bahkan Pastor Mike Deeb OP, delegasi permanen Ordo Dominikan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Promotor Jenderal Peradilan dan Perdamaian dalam Ordo Dominikan membunyikan tanda bahaya meningkatnya pembunuhan terkait narkoba.

Imam itu mengatakan, penyalahgunaan narkoba “sangat mengkhawatirkan” dan “masalah besar yang menjadi perhatian” di PBB. Namun, imam itu juga menegaskan bahwa pembunuhan tidak akan mengatasi masalah itu.

Sipalay menambahkan, meskipun tindakan mereka hanya “setetes air di lautan lepas” dalam hal pembunuhan berkaitan dengan obat-obatan terlarang, namun dia berharap agar aktivitas seperti itu menyentuh kehidupan orang lain.

“Apa yang kita lakukan adalah untuk memulai riak ombak kecil yang menyentuh banyak anggota Keluarga Dominikan untuk melakukan sesuatu yang konkret,” kata imam itu.(pcp berdasarkan CBCPNews)

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini