Pen@ Katolik

Selasa, 17 Oktober 2017

Luk11_37-41 20151013

PEKAN BIASA XXVIII
Peringatan Wajib Santo Ignatius dari Antiokhia, Uskup dan Martir (M)

Bacaan I: Rm. 1:16-25
Mazmur: 19:2-5; R:2a
Bacaan Injil: Luk. 11:3741

Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. Tetapi Tuhan berkata kepadanya: ”Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.”

Renungan

Adalah hal yang lumrah dan sopan, serta sehat, bila mencuci tangan sebelum makan. Tindakan sedemikian diajarkan turun temurun sebagai sikap santun dan peduli kesehatan. Kebiasaan manusiawi ini dikaitkan Yesus dalam pengajaran akan tindak kejujuran dan ketulusan. Kecaman yang dikemukakan-Nya menunjukkan betapa sering manusia memoles sikap, hidup, dan tindakannya hanya karena aturan, gaya, ikut-ikutan, martabat atau pun demi keuntungan diri. Dalam keseharian terungkap dengan istilah ”hanya casing-nya saja”. Yesus mengecam sikap demikian. Sikap hidup dan perbuatan hendaknya selaras dengan hati (bdk. Luk. 11:39).

Rasul Paulus dengan tegas kembali mengajarkan bahwa ”Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Rm. 1:16). Injil menuntun orang kepada iman dan keselamatan. Mengatakan diri beriman berarti kita mesti hidup sesuai dengan iman. Iman bukan sekadar wacana verbal dalam diskusi dan argumen logis (bdk. Rm. 1:21). Iman mesti menyata dalam tindakan hidup dan perbuatan yang sesuai kehendak serta kebenaran Ilahi.

Sejauh manakah kita telah menghidupi iman secara sungguh? Niat apa yang hendak kita lakukan agar iman semakin teguh?

Yesus yang baik, ajarilah aku untuk mewujudnyatakan imanku akan Dikau dalam hidup dan tindakan sehari-hari. Amin.

Renungan Ziarah Batin 2017