PEKAN BIASA XXVI (H)
Beato Eugenius Bossilkoff; Santa Anna Maria Gallo; Beato Alberetus Marvalli; Beato Raymundus dari Kapua
Bacaan I: Neh. 8:1-5a.6-7.8b-13
Mazmur: 19:8-11; R:9a
Bacaan Injil: Luk. 10:1–12
Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Renungan
Injil adalah kabar sukacita Allah yang menyelamatkan. Sukacita dan kegembiraan itu terwujud dalam diri dan kehadiran Yesus Kristus. Kepada siapa Warta Gembira itu disampaikan? Siapa yang mesti mewartakan Kabar Sukacita tersebut? Warta Gembira tentang keselamatan disampaikan untuk semua orang di mana pun dan kapan pun. Tugas pewartaan ini diembankan kepada semua orang yang percaya dan beriman kepada Yesus. Inilah tugas dan perutusan para murid. Diutus untuk membawa damai sejahtera bagi setiap orang.
Berhadapan dengan berbagai persoalan dan tantangan dunia di mana kita berada, tugas pewartaan itu tidaklah mudah. Adakalanya warta sukacita yang disampaikan mengalami penolakan. Namun, warta Injil mendesak dan aktual untuk diwartakan di tengah dinamika hidup manusia. Dituntut keberanian sekaligus kegigihan dalam upaya pewartaan Kabar Sukacita Allah yang menyelamatkan. Pewartaan pertama dan konkret hendaknya terungkap dalam kesaksian hidup sebagai seorang beriman melalui sikap, kata, tindakan dan perbuatan yang baik dan berkenan kepada Allah dan sesama. Apakah hidup kita sudah sesuai dengan warta Kabar Gembira?
Tuhan Yesus Kristus, bantulah aku untuk menjadi saksi-Mu dalam sikap hidup dan perbuatan sehari-hari. Semoga semakin banyak orang terbuka akan Sabda-Mu dan pada akhirnya mengalami sukacita berlimpah. Amin.
Renungan Ziarah Batin 2017