Senin, Desember 23, 2024
26.1 C
Jakarta

Persaudaraan Dominikan Awam di Jakarta resmi didirikan sebagai yang pertama di Indonesia

Chapter Persaudaran DA Jakarta

Presiden Dominikan Awam Provinsi Filipina Dr Belen L Tangco OP berada di Indonesia 17 Agustus 2017. Dia bersama para imam, suster dan awam Dominikan serta sekitar 150 tamu merayakan Misa di Panti Asuhan Pondok Si Boncel Jakarta, dan sebelum berkat penutup dalam Misa itu dia menyerahkan sebuah surat kepada Stephanus Suriaputra OP.

Surat itu adalah Surat Peresmian Chapter Persaudaraan Dominikan Awam Santa Katarina Siena di Jakarta yang diketuai Stephanus. Dalam surat, yang ditandatangani di atas materai oleh Provinsial Ordo Pewarta Provinsi Filipina Pastor Gerard Francisco P Timoner III OP, dikatakan bahwa sudah bertahun-tahun para anggota chapter itu berkumpul dan bekerja secara teratur sebagai kelompok sesuai Peraturan Dominikan Awam, dan dalam kerjasama erat dengan Vikaris Episkopal Keuskupan Agung Jakarta dan di bawah bimbingan seorang pemimpin spiritual. Bahkan dikatakan, “Kerasulan mereka di lingkungan telah diakui benar-benar bermanfaat dan berjasa.”

Menjawab permohonan kelompok itu untuk resmi berdiri sebagai chapter mandiri “dengan senang hati saya setujui dan kabulkan” setelah verifikasi keberadaan mereka sesuai persyaratan yang ditetapkan Peraturan Dominikan Awam di wilayah Provinsi Dominikan Filipina, “dan setelah menerima dukungan sepenuh hati dari Dewan Provinsi Dominikan Awam dan dari Promotor Provinsi,” tulis Pastor Timoner III.

Guna mempromosikan Dominikan Awam dan demi kemajuan spiritual anggotanya (LCO 149-151), karena chapter itu sudah memperoleh persetujuan dari Ordinari Keuskupan Agung Jakarta, sesuai Hukum Gereja (Kan, 303 & 312 par 2), serta rekomendasi baik dari Vikariat Episkopal Keuskupan Agung Jakarta, sesuai ketentuan No. 7.2 (a) dari peraturan itu, maka, “Dengan ini secara resmi saya mendirikan dan membentuk Persaudaraan Dominikan Awam Santa Katarina Siena, seraya memberikan hak-hak mereka sesuai peraturan itu.”

Wilayah chapter itu adalah Jakarta, dan di mana pun mereka diundang oleh ordinari setempat dan dalam bidang kerasulan apa pun yang diizinkan oleh ordinari setempat. “Kantor Pusatnya adalah Taman Aries, Blok D-11/22, Jakarta Barat 11620, Indonesia, dan Pelindung Surgawinya adalah, Santa Katarina dari Siena,” tegas Pastor Timoner III yang menutup surat itu dengan “Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.”

Juga ditulis bahwa surat peresmian di atas materai dengan Nomor Protokol: 07-120/457 itu dikeluarkan di Provinsiat di Bahay Dominiko, Quezon City, Filipina, 7 Oktober 2016, dan disaksikan oleh Sekretaris Provinsi Pastor Christopher Jeffrey L Aytona OP, Bellen L Tanggo OP, dan Promotor Provinsial Dominikan Awam Filipina Pastor Honorato C Castigador OP.

Ibu Bellen datang ke Jakarta bersama Pastor Castigador. Sekitar 50 anggota chapter Jakarta hadir menyaksikan peristiwa itu. Saat ini jumlah anggota chapter itu sebanyak 69 orang.

Namun Misa yang diawali lagu “Indonesia Raya” itu dihadiri sekitar 250 orang, karena selain merayakan Misa HUT Proklamasi Kemerdekaan RI dan penyerahan surat peresmian itu, Misa itu juga untuk merayakan Pesta Santo Dominikus (8 Agustus 2017) dan 50 tahun hidup membiara Suster M Yohana OP, satu-satunya suster OP yang lahir pada tanggal pesta Santo Dominikus itu.

Promotor Dominikan Awam Indonesia Pastor Andreas Kurniawan OP (Pastor Andrei) memimpin Misa itu dengan konselebran: Prior Imam-Imam Dominikan untuk Indonesia Pastor Edmund Nantes OP, Pastor Castigador OP, serta seperti dalam tradisi, seorang imam Fransiskan (OFM), yakni Pastor Yustinus Damai Wason OFM. Seorang imam Yesuit dan seorang imam Keluarga Kudus (MSF) juga hadir.

Pastor Andrei, yang kini bekerja sebagai ekonom Keuskupan Agung Pontianak, mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa Suster Yohana OP adalah pengikut Santo Dominikus yang setia. “Dia, suster yang selalu saya kenang, yang selalu menyiapkan apa yang kita butuhkan,” imam itu mengenang saat frater di Filipina, karena Suster Yohana selalu menyiapkan makanan yang bisa dia bawa ke sana, seperti kecap dan makanan kecil.

Melihat Suster Yohana suka menyiapkan makanan untuk komunitas-komunitas lain yang membutuhkan, Pastor Andrei mengenang Beata Yoana de Aza, ibunda Santo Dominikus, “yang sangat murah hati kepada sesama yang membutuhkan dan mujizat anggurnya di Caleruega yang mengingatkan kehadiran Bunda Maria pada mujizat pertama Tuhan Yesus di Kana.”

Pimpinan Kongregasi Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia Suster Anna Marie Dwiyanti OP melihat perayaan 50 tahun hidup membiara Suster Yohana OP berarti kongregasinya sudah cukup lama dan mengabdi di Indonesia. Kini suster-susternya berkarya di Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Bandung, Keuskupan Purwokerto dan Keuskupan Larantuka. “Segera akan menyusul pula di Keuskupan Surabaya,” kata Suster Marie seraya mengajak Keluarga Dominikan untuk “Menjadi 100 % Dominikan, dan 100 % Indonesia.”

Pastor Nantes mengakui, sejarah Dominikan di Indonesia tidak lepas dari jasa para suster Dominikan yang mulai karya di Indonesia lebih dari 80 tahun lalu. “Ketika merayakan 75 tahun Kongregasi Suster-Suster Santo Dominikus di Indonesia tahun 2006, hadiah yang diberikan kepada Ordo adalah ditahbiskannya dua imam pertama Ordo Dominikan dari Indonesia, sehingga mulailah misi perutusan Imam Dominikan di bumi Indonesia.”

Dalam rangka memperingati 50 tahun hidup membiara Suster Yohana, sekali lagi ada ‘hadiah’ bagi Ordo, katra Rektor Seminari Tinggi Antonino Ventimiglia Pontianak itu, yaitu “diresmikannya Chapter Persaudaraan Dominikan Awam pertama di Indonesia: Chapter Santa Katarina Siena yang berkedudukan di Jakarta.”

Pastor Castigador berharap agar dengan peresmian itu Ordo Dominikan semakin dikenal dan berkembang di Indonesia, “dan berdasarkan kebenaran (Veritas) meneruskan karya-karya Tuhan Yesus dan mengabdi masyarakat Indonesia demi keselamatan jiwa-jiwa.”

Di bulan Oktober nanti, imam itu memastikan, Chapter Persaudaraan Dominikan Awam di Pontianak, Surabaya dan Yogyakarta akan juga diresmikan secara kanonik, karena ketentuan minimum untuk peresmian adalah enam anggota yang mengucapkan Janji Kekal. (theo atmadi/paul c pati)

 

 

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini