Home RENUNGAN Sabtu 22 April 2017 

Sabtu 22 April 2017 

0

Penampakan kepada para murid

OKTAF PASKAH (P)

Santo Soter dan Kayus; Beata Maria Gabriella

Santo Teodoros; Santo Yosef Moscati

Bacaan I: Kis. 4:13-21

Mazmur: 118:1.14-15a.16a.18.19-21;R: 21a

Bacaan Injil: Mrk. 16:915

Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia,

Renungan

Akhir Injil Markus ini menyatakan bahwa para murid tidak gampang percaya akan kebangkitan Yesus, walaupun Maria Magdalena dan dua murid dari Emaus yang mengalami kehadiran Yesus yang bangkit telah memberitahukan kepada mereka. Akhirnya, Yesus menampakkan diri kepada kesebelas rasul itu dan mengecam ketidakpercayaan mereka. Apakah kita sungguh percaya akan kebangkitan Tuhan Yesus? Kepercayaan ini membawa konsekuensi apa dalam hidup kita? Selama kepercayaan itu hanya informatif belaka, sering tidak membawa perubahan apa-apa dalam diri kita. Kalau kita sungguh percaya maka kita akan tergerak untuk mewartakannya, karena inilah pesan Yesus: ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makhluk!”

Banyak orang yang mengaku percaya pada Kristus, pengikut Kristus, namun sama sekali tidak merasa terdorong untuk mewartakan-Nya. Mereka masih hidup untuk dirinya sendiri, bersembunyi di balik kesibukannya, dan sama sekali tak mau diganggu untuk diajak menggereja. Mereka ini perlu merasakan kehadiran Tuhan Yesus sendiri. Banyak perubahan terjadi ketika orang sungguh merasakan kehadiran Tuhan Yesus yang hidup. Entah itu lewat kejadian luar biasa dalam hidupnya: sembuh dari sakit, luput dari kecelakaan, diutuhkan kembali keluarganya, dll, maupun lewat kesediaan mengikuti SEP, KEP, Meditasi Kristiani, Doa Taize, Lectio Divina, Adorasi. Menyadari kehadiran Tuhan yang hidup mengubah orientasi hidup mereka, mengubah kesadaran mereka akan apa yang terpenting dalam hidup ini, sehingga mereka giat menggereja dan melayani. Kita diundang untuk mengikuti berbagai kegiatan tersebut, tanpa menunggu Tuhan menyentuh kita lewat sakit atau kecelakaan.

Ya Tuhan, tidak mungkin bagiku untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah aku lihat dan aku dengar tentang Dikau. Namun, sering kali aku tidak memiliki keberanian untuk itu. Mantapkanlah diriku untuk berani menjadi saksi-Mu. Amin.

Berdasarkan Ziarah Batin 2017

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version