Menurut Laporan Vatikan, jumlah umat Katolik yang dibaptis tumbuh satu persen dalam setahun dan mencapai 1.285.000.000 tanggal 31 Desember 2015.
Annuario Pontificio atau buku tahunan Vatikan 2017, serta edisi baru Buku Tahunan Statistik Vatikan melaporkan, negara-negara dengan umat Katolik terbanyak, sesuai urutannya adalah Brasil, Meksiko, Filipina, Amerika Serikat, Italia, Perancis, Kolombia, Spanyol, Republik Demokratik Kongo dan Argentina.
Secara keseluruhan, 10 negara dengan umat Katolik terbanyak itu membentuk hampir 56 persen dari populasi atau jumlah penduduk beragama Katolik di dunia.
Melihat periode 2010 hingga 2015, populasi Katolik sedunia meningkat sebesar 7,4 persen, kata Vatikan. Afrika terus menjadi benua dengan persentase pertumbuhan terbesar, meningkat 19,4 persen dari periode lima tahun yang sama. Peningkatan di Afrika melampaui pertumbuhan jumlah penduduk secara umum.
Secara umum, pertumbuhan atau penurunan statistik populasi Katolik di Eropa, Amerika dan Asia sesuai dengan pertumbuhan atau penurunan jumlah penduduk secara keseluruhan selama periode lima tahun, demikian Kantor Pusat Statistik Gereja.
Dari 1,285,000,000 umat Katolik dunia, lanjut kantor itu, hampir 49 persen tinggal di Amerika Utara atau Selatan, termasuk Karibia. Di Eropa tinggal 22,2 persen dari jumlah penduduk Katolik dunia; 17,3 persen berada di Afrika; 11 persen berada di Asia; dan hanya di bawah satu persen berada di Oceania dan Pasifik Selatan.
Di akhir 2015, kata kantor itu, dunia memiliki 670.320 suster, 415.656 imam, 54.229 bruder, 45.255 diakon permanen dan 5.304 uskup.
Jumlah uskup dan diakon permanen adalah dua kategori yang mengalami pertumbuhan dari 2014 hingga 2015. Jumlah imam di dunia, yang pertumbuhan tahunannya sudah ada gejala melambat di tahun 2000, berkurang 136 selama tahun 2015.
Peningkatan jumlah imam diosesan dan religius di Afrika tidak bisa menebusnya karena penurunan yang besar di Eropa, yang kehilangan 2.502 imam dalam setahun.
Melihat periode yang lebih relevan secara statistik, dari tahun 2010 hingga 2015, jumlah imam diosesan sedunia semakin banyak, sementara jumlah imam milik ordo-ordo religius menurun.
Dampak pada umat Katolik yang masuk gereja jelas, kata Vatikan. Tahun 2010 rata-rata 2.900 umat Katolik untuk setiap imam Katolik di dunia. Tahun 2015, rasio itu naik menjadi 3.091 umat Katolik per imam.
Jumlah seminaris di dunia, kata kantor itu, “menyentuh jumlah tertinggi tahun 2011” dan sejak saat itu mengalami “penyusupan bertahap. Satu-satunya pengecualian tetaplah Afrika, yang saat ini tampaknya tidak tersentuh oleh krisis panggilan dan dapat dikonfirmasi sebagai wilayah geografis dengan potensi terbesar.”(pcp berdasarkan Catholic Herald)