Home RENUNGAN Minggu, 26 Maret 2017 

Minggu, 26 Maret 2017 

0

hqdefault

PEKAN PRAPASKAH IV (U)

Santo Ludgerus; Santo Ireneus dari Sirmium

Bacaan I: 1Sam. 16:1b.6-7.10-13a

Mazmur: 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1

Bacaan II: Ef. 5:8-14

Bacaan Injil: Yoh. 9:1.6-9.13-17.34-38 (Yoh. 9:1-41)

Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Maka, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: ”Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: ”Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: ”Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?” Ada yang berkata: ”Benar, dialah ini.” Ada pula yang berkata: ”Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata: ”Benar, akulah itu.” Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: ”Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: ”Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata: ”Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: ”Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?” Jawabnya: ”Ia adalah seorang nabi.” Tetapi orang-orang Farisi menegur dia: ”Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: ”Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya: ”Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya: ”Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!” Katanya: ”Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah Yesus.

Renungan

Memulihkan penglihatan seorang yang buta sejak lahir setara dengan memberikan kehidupan baru dimana ia bisa melihat. Dari seorang pengemis buta, miskin dan tidak diperhatikan, kini ia melihat dan mendapat kesempatan untuk bersaksi di hadapan Mahkamah Agama. Ia menjadi seorang yang didengar dan diperhatikan. Penginjil Yohanes memakai situasi ini untuk mengajar kita bahwa kebutaan adalah ketidakmampuan seseorang untuk melihat dan mengimani Allah yang hadir dan berkarya dalam pribadi Yesus, sang terang dunia.

Sebagai manusia baru yang sudah dibaptis, kita harus hidup sebagai anak-anak terang yang berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Yesus telah membuka mata batin kita akan kehadiran-Nya di dalam seluruh hidup kita. Maka, kita tidak boleh lagi melakukan pekerjaan kegelapan merugikan diri sendiri dan sesama, dan mengancam keselamatan kekal. Masa Prapaskah adalah saat yang tepat untuk bertobat dan meninggalkan kegelapan akibat dosa, dan dengan penuh percaya diri beralih kepada terang yang sesungguhnya, yakni Kristus, Tuhan kita.

Ya Tuhan, basuhlah mata hatiku yang sering buta dengan darah-Mu yang kudus, agar aku terbuka dan melihat kerahiman-Mu yang menyelamatkan. Amin.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version