Sabtu, Oktober 12, 2024
28.3 C
Jakarta

Panti Asuhan ABAS Bogor berulang tahun sambil beramal untuk seminari dan keuskupan

ABAS
Potong kue ulang tahun ke 23-ABAS, 11 Maret 2017, dihadiri beberapa penghuni ABAS

Beberapa hari yang lalu, sebuah yayasan yang mengelola panti asuhan untuk bayi, anak-anak, remaja hingga lansia dan jompo di desa Tonjong, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, merayakan ulang tahun sambil beramal untuk pembangunan seminari dan untuk fasilitas Keuskupan Bogor.

Yayasan ABAS (Awam Bina Amal Sejati), yang didirikan 23 tahun silam, tepatnya 11 Maret 1994 oleh Suster Rina Ruigrok BKK beserta kawan-kawannya yang semuanya awam Katolik, membantu para tunawisma, sakit dan lanjut usia, yang “dibuang” oleh orangtua dan keluarganya, termasuk bayi-bayi yang tidak berdosa, dan menampung serta merawat mereka di Wisma Kasih.

Saat ini ABAS menampung, merawat dan memelihara sekitar 40 bayi, anak-anak, remaja, sampai ibu-ibu jompo dalam tiga rumah dengan semboyan, “Menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan dalam melayani mereka yang miskin dan terlantar.”

Pimpinan ABAS Maria Rosa Tirtahadi mengatakan, penghuni khususnya anak-anak dididik sejak dini untuk memiliki rasa percaya diri, harga diri dan kesadaran akan kewajiban dan haknya sebagai manusia. “Walaupun kehidupan awal mereka suram, tetapi mereka tidak ingin dianggap sebagai kaum papa yang mesti dikasihani. Mereka diajar menjadi pribadi yang sadar akan arti hidup dan menjadi manusia berjiwa sosial, yang ingin turut membangun dunia menjadi lebih baik,” jelasnya.

Semua anak, mulai usia 3 tahun, mengikuti pendidikan formal di sekolah umum. “Di luar itu mereka juga mengikuti kegiatan non formal sesuai minat dan bakat mereka, seperti les musik, sekolah balet, les renang, bulu tangkis dan olahraga lainnya,” katanya.

Saat ini beberapa anak sudah menyelesaikan sekolah dan ada juga yang sudah berkeluarga. Tetapi mereka tetap memelihara hubungan baik dengan almamater sebagai suatu keluarga.

Dalam kehidupan sosial dan kegerejaan, jelasnya, anak-anak ABAS aktif mengambil bagian seperti menjadi misdinar, lektor atau lektris pada Misa di Katedral Santa Perawan Maria Bogor maupun di Paroki Santo Ignatius Loyola Semplak. Paduan suara ABAS sering tampil dalam perayaan kegerejaan dan sosial serta acara khusus lain di keluarga-keluarga yang mengundang mereka.

Saat ini Keuskupan Bogor sedang mempersiapkan pembangunan kompleks Seminari Menengah Stella Maris, Rumah UNIO dan Rumah Retret di Perumahan Telaga Kahuripan, Parung. Upaya-upaya untuk mencari dan mengumpulkan dana pembangunan terus dilakukan di tengah umat, baik berupa kolekte khusus dan penjualan kupon berhadiah.

Panti Asuhan ABAS pun berpartisipasi aktif dalam membantu upaya pembangunan itu, termasuk melakukan lelang hasil karya kreatif anak-anak ABAS dan menjual kupon pada perayaan HUT ke-23 Sabtu, 11 Maret 2017.

Perayaan itu diawali Misa yang dipimpin Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM dengan konselebran Kepala Paroki Katedral Bogor Pastor Dominikus Savio Tukiyo Pr, Kepala Paroki Semplak Pastor Antonius Dwi Haryanto Pr, Ketua Panitia Pembangunan Pastor Yohanes Maria Ridwan Amo Pr, Rektor Seminari Stella Maris Pastor Yohanes Suparto Pr dan Pastor Jemmy Rampengan Pr.

Selesai Misa dilanjutkan acara pelelangan hasil karya kreatif anak-anak ABAS berupa lukisan dan gambar-gambar, penjualan kue dan pakaian serta kupon berhadiah. Dari semua kegiatan lelang dan penjualan ini, terkumpul dana lebih dari 30 juta rupiah yang disumbangkan untuk pembangunan fasilitas Keuskupan Bogor. (Ans Gregory da Iry)

Uskup Bogor Mgr Paschalis Bruno Syukur OFM (kedua dari kanan) bersama pengurus Panti ABAS, para pastor dan pemenang lukisan hasil karya anak-anak ABAS dalam lelang untuk menyumbang pembangunan Seminari dan Rumah UNIO
Uskup Bogor Mgr Paschalis Bruno Syukur OFM (kedua dari kanan) bersama pengurus Panti ABAS, para pastor dan pemenang lukisan hasil karya anak-anak ABAS dalam lelang untuk menyumbang pembangunan Seminari dan Rumah UNIO
ABAS4
Marsella dan Marselly, dua bersaudara kembar, anggota pertama Panti Asuhan ABAS, yang sudah lulus SLTA dan mulai aktif mengelola ABAS
Lukisan karya Marsella ini dilelang dengan harga tertinggi 5,2 juta rupiah yang disumbangkan untuk pembangunan kompleks seminari dan Rumah UNIO Keuskupan Bogor.
Lukisan karya Marsella ini dilelang dengan harga tertinggi 5,2 juta rupiah yang disumbangkan untuk pembangunan kompleks seminari dan Rumah UNIO Keuskupan Bogor.
Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini