Kamis, 9 Maret 2017 

1
2160

Kotbah di Bukit

PEKAN PRAPASKAH I (U)

Santo Primus dan Santo Felicianus; Santo Efrem;

Santa Fransiska Romana; Santo Gregorius dari Nyssa

Bacaan I: Est. 4:10a.10c–12.17–19

Mazmur: 138:1–2a.2bc–3.7c–8; R:3a

Bacaan Injil: Mat. 7:712

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Renungan

Sekalipun sabda Yesus sudah jelas (bdk. Mat. 7:7-8), namun sering doa kita tidak terkabul dan persoalan hidup menjadi lebih berat daripada sebelumnya. Bisa jadi motivasi dan isi doa kita salah. Allah akan memberi yang baik kepada orang baik yang meminta kepada-Nya (bdk. Mat. 7:11).

Allah sudah tahu kebutuhan kita (bdk. Mat. 6:8), maka penting untuk mengetahui kebutuhan, sebab sering kali keinginan berbeda dengan kebutuhan kita. Doa menggambarkan relasi kita dengan Allah dan sesama. Selain mengungkapkan keteguhan iman, kita sebaiknya memohon sesuatu yang bisa semakin mendekatkan diri kepada-Nya; kesediaan menerima kehendak-Nya dan membantu kita berlaku baik dan benar kepada sesama. Itulah doa yang berkenan kepada-Nya, seperti Ester yang memperlihatkan kerendahan hatinya dan niat baiknya untuk menyelamatkan Israel atau seperti doa Yesus di Getsemani.

Sambil berharap agar Allah menunjukkan kebaikan hati-Nya dan mengabulkan doa, maka kita diharapkan untuk bermurah hati kepada sesama, selalu mendoakan yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga dan sesama. Percayalah bahwa Allah akan memberikan yang terbaik yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Ya Tuhan, sebelum kami berdoa, ajarilah aku untuk lebih dahulu berlaku baik dan benar, serta selalu mengikhtiarkan yang terbaik bagi sesama, seperti aku pun merindukan Dikau memberikan yang terbaik bagi diriku. Amin.

1 komentar

Leave a Reply to Stephanus Suriaputra Batal

Please enter your comment!
Please enter your name here