Hari ini, 16 Februari 2017, para anggota Signis Indonesia yang sebagian besar anggotanya adalah komisi komunikasi sosial (komsos) dari berbagai keuskupan di Indonesia mengakhiri Rapat Tahunan Signis di Muntilan. Namun, satu hasil yang disepakati para ketua komsos adalah menerima tawaran Komisi Komsos Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) untuk memanfaatkan peluang berpastoral lewat media televisi yang baru diluncurkannya.
Ketua Komsos KAJ Pastor Harry Sulistiyo Pr mengatakan dalam pertemuan 13 Februari 2017 bahwa HIDUP TV, yang diluncurkan 1 Februari 2017, telah mengadakan siaran lewat streaming dan selanjutnya siaran akan dipancarkan lewat frekuensi Q-Band, yakni satelit yang bisa diterima dengan parabola di seluruh wilayah Indonesia.
Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI Pastor Kamilus Pantus Pr sangat mendukung kehadiran HIDUP TV di Indonesia. “Saya sangat berterima kasih kepada Bapa Uskup Mgr Ignatius Suharyo yang telah mendorong Komisi Komsos KAJ untuk mendirikan HIDUP TV,” kata imam itu kepada PEN@ Katolik di hari terakhir pertemuan itu.
Yakin bahwa televisi itu akan menjadi media pewartaan bagi bagi umat Katolik Indonesia, imam itu menegaskan bahwa “semua komisi komsos keuskupan akan menyumbangkan produksinya berupa mimbar agama, film pewartaan, lagu rohani untuk disiarkan melalui HIDUP TV,” kata imam itu.
Pastor Kamilus berterima kasih kepada Pastor Harry yang telah menawarkan dukungan dari anggota Signis Indonesia. Imam itu percaya, kerjasama lintas keuskupan akan membantu menyebarluaskan kekhasan warta rohani yang ada di setiap keuskupan. “Pemirsa HIDUP TV akan menikmati aneka sajian rohani yang berasal dari keuskupan se-Indonesia,” kata imam itu.
Ketua Komsos Keuskupan Manado yang juga pimpinan Radio Montini milik Keuskupan Manado, Pastor Steven Lalu Pr membenarkan dukungan komsos-komsos keuskupan lain. Dalam pembicaraan dengan PEN@ Katolik di hari yang sama, imam itu mengatakan bahwa Komsos Manado memandang HIDUP TV sebagai “inisiatif kreatif menjawab kebutuhan umat terdorong perkembangan pesat teknologi informasi.”
Maka, Komsos Manado mendukung dan bersedia bekerja sama. “Komsos Manado akan meningkatkan kapasitas sehingga mampu memproduksi program audio-visual dan akan mengirimnya ke HIDUP TV. Format acara akan menyesuaikan dengan kebutuhan HIDUP TV.
Dijelaskan bahwa HIDUP TV adalah karya salah satu anggota yaitu Komsos KAJ, sehingga sebenarnya tidak masuk dalam agenda utama rapat Signis. “Tetapi sebagaimana semangat Signis untuk saling membantu, maka para anggota Signis yang terdiri dari komsos-komsos, radio-radio, sanggar dan karya media komunikasi lain, memberi dukungan kepada Komsos KAJ dan semampunya akan bekerja sama dengan KAJ,” kata Pastor Steven.
Saat ini, HIDUP TV mengadakan siaran sekitar tiga jam setiap hari, dan dalam waktu dekat ditingkatkan menjadi delapan jam. Acara yang sudah ditampilkan dalam televisi itu, menurut Pastor Harry, adalah Renungan Harian (Oase Rohani Katolik), Embun Kehidupan (renungan rohani dilengkapi dengan fragmen kehidupan), Mutiara Hati (acara rohani anak-anak) dan Sosialisasi Ardas (Arah Dasar KAJ).
Para anggota Signis Indonesia yang mengadakan pertemuan 11-16 Februari 2017 menyambut tawaran untuk melakukan siaran lewat televisi itu. Mereka berharap karya audio-visual yang mereka produksi bisa disiarkan oleh media komunikasi itu, dan memanfaatkan televisi itu sebagai media pastoral bagi umat di keuskupan mereka masing-masing.
Signis Indonesia adalah asosiasi lembaga dan komisi keuskupan yang memiliki kegiatan produksi dan pelatihan di bidang audio visual. Signis Indonesia merupakan anggota dari Signis Internasional, yang merupakan gerakan profesional di bidang media komunikasi dari Gereja Katolik untuk radio, televisi, film, video, pendidikan media, internet dan teknologi maju. Asosiasi dunia bidang media komunikasi itu kini telah menyebar di 100-an negara.(paul c pati)