Vikjen KAJ ajak umat Katolik merayakan Imlek sambil berbagi dan tak perlu takut

0
2809

??????????

Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Pastor Samuel Pangestu Pr mengajak seluruh umat Katolik yang merayakan Tahun Baru Imlek 2568 untuk hidup bukan untuk diri sendiri, tetapi juga berbagi dengan orang lain, sehingga orang lain pun merasakan sukacita yang sama, “dan di sanalah hadir Kerajaan Allah.”

Vikjen KAJ berbicara dalam Misa Tahun Baru Imlek 2568 di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) Tangerang, 31 Januari 2017, di hadapan sekitar 1700 umat Katolik Tionghoa yang berada di paroki itu.

Kepala Paroki HSPMTB Pastor Yohanes Winangun SJ, Pastor Rekan Vincensius Suryatma SJ dan Pastor Teguh Santoso  SJ, serta Pastor Mahasiswa Depok Pastor Ignatius Swasono SJ, dan seorang imam asal Tangerang yang bertugas di Jerman Pastor Vinsensius Nana E Visca Pr menjadi konselebran Misa itu.

Selesai menyampaikan ucapan selamat Imlek kepada seluruh umat Katolik Tionghoa yang berada di Tangerang, Pastor Pangestu mengatakan bahwa Imlek 2017 dengan Shio Ayam Api sesungguhnya memberikan makna bahwa ayam selalu melindungi anak-anaknya, dan “demikian juga manusia mendapat rahmat Tuhan untuk menjalani kehidupan di dunia ini.”

Namun Vikjen berharap umat Katolik tidak sampai berhenti melakukan kebaikan tapi memperbanyak kebaikan dalam hidup. “Hidup ini perlu diisi dengan perbuatan baik, karena setiap perbuatan baik selalu menghasilkan segala sesuatu yang baik,” kata imam itu.

Berdasarkan bacaan Injil bahwa “Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan,” imam itu mengajak seluruh umat Katolik untuk selalu berjalan bersama dengan Tuhan, karena Putri Yairus yang semula dianggap oleh orang lain tak mempunyai harapan kemudian dibangkitkan oleh Yesus dengan kuasa-Nya.

Perempuan lain, dengan sakit pendarahan sejak bertahun-tahun, dan bertahun-tahun pula menjalani pengobatan, yang hanya ingin menjamah jubah Yesus pun disembuhkan sakitnya. “Orang itu yakin bahwa Tuhan bisa menolong, ia berpengharapan maka ia pun sembuh,” tegas imam itu.

Sesuai tema perayaan itu “Berbagi berkat untuk sesama dengan adil dan beradab dalam kasih Tuhan, “ Vikjen mengimbau umat Katolik untuk tidak perlu takut dalam hidup tetapi selalu memiliki harapan.

Imam itu pun memuji semangat umat Katolik pada Perayaan Natal 2016, yang “tidak takut untuk tetap datang merayakan Natal, meskipun berbagai isu merebak soal bom di gereja-gereja.”

Sesuai tema itu, Ketua Panitia Imlek 2017 Katarina Noviarty berharap agar seluruh umat Katolik menjadi penyalur berkat bagi sesama, terlebih mereka yang mengalami kekurangan.

Misa Syukur Imlek itu dibarengi dengan pemberkatan jeruk mandarin dan angpao yang disediakan panitia. Dan tarian barongsai pun mulai beraksi, dilengkapi acara pembagian jeruk dan angpao, soja, sambil bersalaman khas Imlek, “Gong Xi Fat Cai.” (Konradus R Mangu)

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here