Pen@ Katolik

Rabu, 11 Januari 2017

yesus-menyembukan-ibu-mertua-dari-simon

PEKAN BIASA I (H)
Santo Aleksander; Santo Petrus Balsamus; Santo Teodorus Cenobiarch

Bacaan I: Ibr. 2: 14–18

Mazmur: 105:1–2.3–4.6–7.8-9; R:8a

Bacaan Injil: Mrk. 1:29-39

Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: ”Semua orang mencari Engkau.” Jawab-Nya: ”Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Renungan

Kita sangat beruntung memiliki Allah yang dekat, dalam Yesus Kristus, yang menjadi manusia untuk menyelamatkan kita di dunia ini. Ia sungguh bukan ”boss” yang nyaman di surga sementara membiarkan sahabat-sahabat-Nya berjuang sendirian di dunia ini. Yesus mengajarkan kita untuk rendah hati dan menghargai pelayanan bukan sebagai perendahan diri saja, melainkan juga sebagai cara menyelamatkan manusia yang serba terbatas.

Yang dilakukan Yesus adalah hal biasa dan duniawi. Ia menyembuhkan yang sakit dan mengusir setan. Dua hal yang ditakuti dan dihindari di dunia ini. Jika kita melakukan hal-hal yang meringankan penderitaan orang maka Allah dimuliakan. Itu dipahami benar oleh Tuhan Yesus. Bagaimana denganmu? Apakah kita berani melayani demi suatu kebaikan orang lain dan memuliakan Allah?

Ya Allah, semoga aku lebih suka melayani daripada dilayani; lebih suka memberi daripada diberi; lebih suka menghormati daripada dihormati, agar nama-Mu dikenal baik dan dimuliakan banyak orang. Amin.