Jumat, November 22, 2024
31 C
Jakarta

Selasa, 27 September 2016

jesus-passing-through-villages-on-his-way-to-jerusalem-tissot

PEKAN BIASA XXVI (P)
Peringatan Wajib Santo Vinsensius de Paulo, Im

Bacaan I: Ayb. 3:1-3.11-17.20-23

Mazmur: 88:2-3.4-5.6.7-8; R:3a

Bacaan Injil: Luk. 9:51-56

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: ”Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

Renungan

Emas ditempa dalam nyala api agar kelihatan murni atau tidak. Manusia teruji daya juang dan daya tahannya justru melalui berbagai tantangan dan kesulitan. Siapa yang mampu bertahan dan bertekun dalam kesulitan akan memetik hasil yang membahagiakan. Banyak anak sekolah takut dengan ujian akhir, padahal hanya dengan melalui ujian akan kelihatan hasil belajarnya.

Ayub, seperti dilukiskan dalam bacaan pertama hari ini ternyata tak mudah untuk mencapai iman yang teguh akan Allah. Ia mengalami pergumulan, dan dari ungkapannya nyatalah bahwa tidak mudah untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah dengan suatu keyakinan iman yang dewasa dan mandiri.

Yesus, yang dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, mengalami juga tantangan. Orang Samaria, yang tahu bahwa Yesus akan ke Yerusalem, tidak mau menerima kehadiran-Nya. Para murid terpancing emosinya dan ingin menghancurkan mereka dengan menyuruh menurunkan api dari langit supaya menghanguskan orang-orang Samaria itu. Yesus melarang mereka melakukan hal itu. Tantangan bukan untuk dienyahkan, tetapi untuk dihadapi dengan kebijaksanaan dan dengan iman yang kokoh.

Pernahkah kita tergoda dan berpikir untuk melenyapkan mereka yang menyebabkan kesulitan dan penderitaan dalam diri kita? Atau menyesali keberadaan kita karena kemalangan yang terjadi?

Ya Tuhan, kuatkanlah aku dan teguhkanlah imanku ketika aku harus melalui jalan hidupku yang berbatu dan berduri. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini