Senin, 19 September 2016

0
2045

aydinlanma-araclari

PEKAN BIASA XXV (H)
Santo Yanuarius; Santo Theodorus; Santa Emillia de Rodat;
Santo Fransiskus Maria dari Camporosso

Bacaan I: Ams. 3:27-34

Mazmur: 15:2-3ab.3cd-4ab.5; R:1b

Bacaan Injil: Luk. 8:16-18

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya: ”Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.”

Renungan

Nyala bola lampu 1000 watt tidak ada gunanya di siang bolong, tetapi secercah cahaya dari lilin kecil akan begitu berguna di tengah malam kelam. Di tengah kegelapan, setiap orang membutuhkan seberkas cahaya yang dapat meneranginya.

Karena itu, dapatlah dimengerti dengan mudah kata-kata bijak Yesus dalam Injl hari ini, bahwa orang akan menyalakan pelita dan menaruhnya di atas kaki dian agar cahayanya menyebar dan dapat dinikmati oleh banyak orang sehingga keberadaan pelita itu terasakan manfaatnya. Ketika Yesus mengajarkan para murid-Nya bahwa mereka adalah terang dunia, Yesus menghendaki agar keberadaan mereka menjadi sesuatu yang berarti dan bermakna bagi dunia. Dengan kata dan perbuatan mereka, dunia akan diterangi sehingga tidak berjalan dalam kegelapan yang mencelakakan.

Misi kita adalah menyelamatkan dunia dengan menjadi terang yang dapat dirasakan dan dialami oleh sebanyak mungkin orang, terutama mereka yang berjalan dalam kegelapan. Kapan kita menjadi terang bagi dunia? Nasihat bijak penulis Amsal bisa menjadi pedoman: ”Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: ‘Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,’ sedangkan yang diminta ada padamu” (Ams. 3:28). Kalau kita ingin menjadi terang, menjadi berkat bagi orang lain, jangan tunggu besok, tetapi buatlah sekarang apa yang dapat dilakukan sekarang.

Kita hendaknya sadar bahwa Roh Kristus yang ada di dalam diri kita senantiasa memancarkan sinar melalui kita. Maka, di mana pun kita berada, kita menjadi cahaya Kristus yang menerangi jalan hidup sesama kita.

Ya Tuhan, peliharalah api Roh-Mu di dalam hatiku sehingga menjadi sumber cahaya yang menyelamatkan bagiku dan bagi sesama di sekitarku. Amin.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here