PEKAN BIASA XX
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga (P)
Peringatan Wajib Santo Maximilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir.
Bacaan I: Why. 11:19a;12:1-6a.10ab
Mazmur: 45:10bc.11.12ab.16; R:10d
Bacaan II: 1Kor. 15:20-26
Bacaan Injil: Luk. 1:39-56
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” Lalu kata Maria: ”Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Renungan
Dalam sapaan Elisabet kepada Maria dikatakan: ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Luk. 1:42). Kata-kata ini mencerminkan iman Gereja Perdana yang menempatkan Maria dalam posisi yang penting dalam sejarah keselamatan Allah. Dalam karya keselamatan itu Maria tampil mewakili segala ciptaan sebagai manusia yang percaya pada karya Allah. Elisabet berkata: ”Berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana” (Luk. 1:45).
Di sini Elisabet memberikan kunci untuk membuka misteri dalam hidup kita sebagai orang-orang percaya. Bersama Maria kita diajak untuk percaya meski terkadang untuk percaya itu tidak mudah bahkan sangat sulit. Terkadang segala problem hidup, penderitaan, dan hal-hal yang terjadi dalam hidup kita, menggoda iman kita untuk tidak percaya pada kasih Tuhan.
Hidup Maria sebagai Ibu Juru Selamat juga tidaklah mudah. Tantangan, kesulitan, terpaan masalah juga datang silih berganti. Namun, Maria tetap percaya bahwa janji Allah dalam dirinya akan terlaksana. Kepercayaan Maria membuka sebuah pintu bagi dunia untuk mengenal kasih Allah yang luar biasa dalam diri Yesus, putranya.
Tuhan Yesus, ajar hatiku untuk tetap percaya, meski sekarang aku belum bisa melihat indahnya rencana-Mu. Ajar aku untuk tetap bertahan pada janji-Mu, hingga aku menutup mata. Amin.