Sabtu, Juli 27, 2024
26.1 C
Jakarta

Selasa, 09 Agustus 2016

stdas010

PEKAN BIASA XIX (H)
Santo Oswaldus; Santa Teresia Benedikta dari Salib

Bacaan I: Yeh. 2:8-3:4

Mazmur: 119:14.24.72.103.111.131; R:103a

Bacaan Injil: Mat. 18:1-5.10.12-14

Sekali peristiwa datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: ”Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.

Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di surga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”

Renungan

Kata ”anak kecil” muncul di ay. 1-5 dan 10. Di bagian ini figur anak kecil digunakan sebagai jawaban yang kontras dari para murid yang bertanya: ”Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Yesus menjawab pertanyaan ini secara mengagumkan.

Pertama, Yesus hanya menggunakan ”anak kecil” sebagai perbandingan saja: ”Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini…” dan ”barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini.”

Tahap kedua dengan luar biasa di ay. 5 tekanan menjadi berubah. Tuhan Yesus menekankan bahwa anak kecil juga adalah figur penting dalam komunitas para murid. Ketiga, di ay.12-13 seolah pokok pembicaraan berubah, yaitu tentang seratus domba, yang satu di antaranya sesat dan dicari oleh gembala.

Di ay.14 seluruh pertanyaan para murid di awal terjawab sempurna: Siapa yang terbesar? Yaitu mereka yang bertobat dan merendahkan diri seperti anak kecil, yang menerima dan melindungi anak-anak kecil. Dalam Kitab Suci kata ”anak kecil” seperti di bagian ini punya dua arti, pertama, anak kecil sungguhan. Kedua ”anak kecil” sebagai simbol: umat Allah, kesayangan Allah, kesederhanaan, kejujuran, kegembiraan, dan ketulusan.

Tuhan Yesus, berilah aku hati yang tulus dan sederhana yang memberikan keceriaan dan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarku. Amin.

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini