Paus Fransiskus mengatakan kepada orang-orang muda bahwa dia tidak tahu apakah dia masih akan datang menghadiri Hari Kaum Muda se-Dunia berikutnya, “tapi Petrus pasti akan hadir.”
Saat memberi sambutan terakhir dalam kunjungan lima hari ke Polandia dan mengucapkan terima kasih kepada relawan Hari Kaum Muda se-Dunia untuk kerja keras mereka, Paus menyisihkan sambutan yang sudah disiapkan dan berbicara secara spontan dengan menyentuh sejumlah persoalan.
Paus mengingatkan kaum muda bahwa jika mereka ingin menggambarkan harapan untuk masa depan mereka harus ingat asal-usul mereka.
“Aku harus bertanya kepada diri sendiri dari mana aku berasal … kenangan akan sanak saudara saya, kenangan akan keluarga saya, dan kenangan akan asal usul saya. […] Kenangan akan langka yang telah dilalui dan semua yang telah kami terima dari orang-orang dewasa. Seorang anak muda tanpa kenangan tidak bisa menjadi tumpuan harapan untuk masa depan,” kata Paus.
Paus pun mengajak semua orang muda untuk berbicara dan mendengarkan orang tua mereka, kakek-nenek mereka dan orang-orang tua pada umumnya, yang “mewakili kebijaksanaan sebuah bangsa.”
Syarat lain yang diperlukan kalau ingin menjadi tumpuan harapan untuk masa depan, kata Paus, adalah menjalani hidup sekarang ini dengan keberanian, ‘jangan takut’.
Paus mengatakan bahwa dua syarat ini: ‘kenangan dan keberanian’ diperlukan untuk kehadiran mereka dalam Hari Kaum Muda se-Dunia berikutnya di Panama.
“Saya tidak tahu apakah saya akan berada di Panama, tapi saya bisa meyakinkan kalian bahwa Petrus akan ada!” kata Paus.
Paus mengakhiri sambutannya dengan mengatakan: “Petrus akan bertanya kepada kalian apakah kalian telah berbicara dengan kakek-nenek kalian dengan orang-orang yang lebih tua untuk mendapatkan kenangan; dia akan bertanya apakah kalian memiliki keberanian untuk menjalani hidup saat ini; ia ingin tahu apakah kalian telah menabur benih untuk masa depan.” (pcp berdasarkan Radio Vatikan).