Tujuh Uskup se-Regio Nusa Tenggara (Nusra) bertemu di Kemah Tabor Mataloko, Bajawa, dari tanggal 18-20 Juli 2016 untuk menggelar Pertemuan Pastoral (Perpas) X yang tahun ini mengusung tema “Pendidikan Keluarga”.
Para pemimpin Gereja di regio itu adalah Uskup Denpasar Mgr Silvester San Pr, Uskup Agung Ende Mgr Vinsensius Sensi Potokota Pr, Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang Pr, Uskup Atambua Mgr Dominikus Saku Pr, Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng Pr, Uskup Maumere Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD, dan Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung Pr.
Pada penutupan perpas di halaman Gereja Paroki Mater Boni Consilii (MBC) Bajawa, 21 Juli 2016, Uskup Agung Ende Mgr Vinsensius Sensi Potokota Pr mengatakan bahwa forum bagi para uskup se-Regio Nusra dengan nama perpas itu bertujuan membahas tugas dan pelbagai suka serta duka para uskup di tempat tugas masing-masing
“Tema perpas tahun ini adalah pendidikan keluarga, sedangkan tema perpas IX di Kupang, 16-21 Juli 2012, menyoroti kedaulatan pangan,” jelas Mgr Sensi.
Lebih jauh uskup itu menjelaskan bahwa persoalan sosial yang sering terjadi di tengah kehidupan umat adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. “Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah pendidikan yang dimulai dari keluarga,” tegas uskup.
Gubernur NTT Drs Frans Leburaya dalam sambutannya mengatakan bahwa banyak masalah sosial yang terjadi seperti penggunaan narkoba dan kekerasan seksual terhadap anak dapat diatasi kalau dalam keluarga sudah ditanamkan pendidikan dan norma yang baik.
“Gereja dan pemerintah hendaknya secara bersama-sama mengatasi berbagai masalah sosial yang terjadi. Saya bersyukur dan berterimakasih kepada para uskup se-Regio Nusra yang telah membahas pendidikan keluarga, sebab pendidikan keluarga yang sehat bisa mengatasi pelbagai masalah sosial yang sering terjadi pada saat ini.” (Yuven Fernandez)
Foto diambil dari Vigonews