Pen@ Katolik

Rabu, 13 Juli 2016

 

PEKAN BIASA XV (H)
Santo Hendrich II; Santo Eugenius;
Santa Teresia Yesus dari Andes

Bacaan I: Yes. 10:5-7.13-16

Mazmur: 94:5-10.14-15; R:14a

Bacaan Injil: Mat. 11:25-27

Sekali peristiwa berkatalah Yesus: ”Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.”

Renungan

Kesombongan merupakan salah satu dari tujuh dosa pokok. Kesombongan membuat orang lupa Tuhan. Raja Asyur sombong. Ketika berhasil mengalahkan Yerusalem, dia berbangga diri dengan memegahkan kekuatan tentaranya. Padahal Tuhanlah yang memakainya untuk menghantam Yerusalem agar bertobat. Ternyata Asyur memegahkan diri, seakan-akan hal itu karena kekuatannya sendiri. Lewat Nabi Yesaya, Tuhan berfirman: ”Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya? Atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang menggunakannya?” (Yes. 10:15). Tuhan pun menghukum Asyur karena kesombongannya.

Yesus juga mengecam orang sombong. Ia ingin kita bersikap rendah hati dan bergantung total pada Tuhan. ”Semuanya Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil” (Mat. 11:25). Orang Farisi dan ahli Taurat mengganggap diri pandai Kitab Suci, sehingga menutup diri terhadap Yesus. Orang kecil, seperti pemungut cukai, malah menerima Yesus.

”Orang kecil” adalah orang tak punya, rendah hati dan tergantung total pada orang besar. Sesungguhnya Tuhanlah orang besar itu. Sikap kita adalah rendah hati dan tergantung total pada-Nya. Semua yang kita miliki berasal dari-Nya. Kita tak boleh sombong menyatakan harta dan duit kita adalah hasil keringat dan kepandaian sendiri. Hanya kerendahan hati (humility) yang membuat kita menjadi tanah subur (humus) dan maju dalam hidup rohani.

 Ya Tuhan, semoga aku tidak memegahkan diri di hadapan-Mu dan di hadapan sesamaku. Semoga aku dapat memuliakan Dikau dalam setiap peristiwa hidupku. Amin.