Home VATIKAN Paus berterima kasih kepada orang sakit dan cacat atas kehadiran pada Yubileum

Paus berterima kasih kepada orang sakit dan cacat atas kehadiran pada Yubileum

0

Yubileum Orang Sakit dan Cacat

Paus Fransiskus menyalami para peserta Yubileum Orang Sakit dan Cacat setelah  berdoa Angelus Minggu, 12 Juni 2015. Saat itu, Paus juga mengalihkan perhatiannya kepada orang-orang “yang terpinggirkan” dari masyarakat dan mereka yang terkena penyakit kusta. Yubileum itu dimulai sejak 10 Juni 2016.

Ketika berbicara dengan orang sakit dan catat yang hadir di Lapangan Santo Petrus untuk Yubileum khusus di hari Minggu itu, Paus Fransiskus berterima kasih karena mereka mau hadir dalam perayaan itu dalam keadaan “sakit atau cacat.” Paus juga mengungkapkan terima kasih yang tulus kepada para pengasuh mereka.

Secara khusus Paus mengucapkan terima kasih kepada semua dokter dan tenaga medis yang hari itu berada di “Pusat-Pusat Kesehatan” khusus yang didirikan di empat Basilika Kepausan di Roma dan yang sibuk melakukan kunjungan medis khusus untuk ratusan orang miskin yang terpinggirkan di Roma.

Paus Francis juga mengingat mereka yang terjangkit kusta dan mengatakan bahwa dalam konteks Yubileum Orang Sakit, sebuah konferensi internasional yang berlangsung di Roma minggu lalu dilaksanakan untuk orang-orang yang terjangkit penyakit Hansen.

“Terima kasih saya juga untuk para penyelenggara dan peserta konferensi ini dan saya berharap lahir sebuah komitmen berbuah dalam memerangi penyakit ini,” kata Paus.

Sebelumnya, dalam Misa Penutupan Yubileum Orang Sakit dan Catat di lapangan yang sama, Paus mengatakan, “betapa tersesatnya kalau saat ini orang menutup mata terhadap orang sakit dan cacat!” Paus Fransiskus mengatakan, “Mereka gagal memahami arti sebenarnya kehidupan itu, yang juga harus menerima penderitaan dan keterbatasan.”

Dalam homilinya, Paus menarik inspirasi dari surat Santo Paulus kepada jemaat Galatia, yang mengatakan, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Juga dikatakan bahwa Rasul itu dengan tegas mengungkapkan misteri kehidupan Kristen, yang dapat diringkas dalam dinamika Paskah yakni kematian dan kebangkitan yang diterima pada saat baptisan.

Paus Fransiskus juga mengingat dua orang Katolik yang baru saja dibeatifikasi.

Paus berbicara tentang Beato Pastor Giacomo Abbondo, “yang hidup pada abad kedelapan belas, dengan selalu mengasihi Allah dan selalu ada untuk umat parokinya.” Pastor Giacomo dibeatifikasi kemarin di Vercelli, Italia bagian utara. “Kita ikut bersama dalam sukacita dan syukuran keuskupan itu,” kata Paus.

Paus juga memalingkan pikirannya kepada Beata Suster Carolina Santocanale, pendiri Suster-Suster  Kapusin Maria Tak Bernoda dari Lourdes, yang “menjadi miskin di antara kaum miskin” dengan meninggalkan fasilitas-fasilitas kehidupan yang nyaman.(pcp berdasarkan Radio Vatikan dan Zenit.org)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version