Ketika menahbiskan 13 diakon dari Serikat Sabda Allah (SVD) dalam Misa di Kapela Agung Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Maumere, NTT, 2 Juni 2016, Uskup Maumere Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD meminta agar mereka melayani umat tanpa mengenal waktu dan tanpa terpaku pada agenda, tetapi selalu siaga manakala dibutuhkan umat. “Tugas Anda adalah melayani, maka layanilah umat dengan sepenuh hati.”
Misa yang dipimpin oleh Mgr Pareira dengan sekitar 60 imam konselebran itu dihadiri umat yang memenuhi kapela bahkan meluber ke emperan bangunan. Mgr Pareira sebagai uskup pentahbis didampingi oleh Rektor Seminari Tinggi Ledalero Pastor Kletus Hekong SVD dan Provinsial SVD Ende Pastor Leo Kleden SVD. Sint Paul Choir, asuhan Pastor Yosef Kusi SVD, memeriahkan Misa itu.
Mgr Pareira lebih lanjut mengharapkan agar para diakon selalu waspada dan siap siaga dalam melayani umat yang dipercayakan, “karena inti dari tugas anda adalah pelayanan.”
Uskup Maumere juga mengingatkan, seperti dilaporkan oleh Pastor Hubertus Tenga SVD dalam Seminariledalero.org, bahwa Diakon sebagaimana dikatakan dalam Kitab Suci dan tradisi Gereja adalah orang-orang yang terurapi, “tetapi dibatasi dalam wewenang dalam melayani Sakramen.” Sesuai artinya, diakon dipanggil untuk melayani secara total.
Dalam sambutan setelah perayaan Ekaristi, Pastor Leo Kleden SVD menegaskan bahwa diakonat yang dimiliki oleh para diakon akan dibawa sampai ajal karena pelayanan adalah panggilan utama untuk mereka yang tertahbis.
“Seorang diakon dalam pelayanannya harus membagi Sabda Allah dan Roti Tubuh Kristus. Kedua aspek ini harus sejalan. Dalam arti, kata-kata yang diwartakan harus terwujud dalam tindakan nyata di mana umat yang dilayani sungguh mengalami Kasih, Kebaikan dan Kerahiman Tuhan yang menghidupkan.”
Provinsial SVD Ende itu juga menegaskan bahwa seorang pelayan harus sadar bahwa sampai kapan pun dirinya adalah seorang pelayan. “Itulah hakekat seorang pelayan!” tegas imam itu.
Mewakili teman-teman yang ditahbiskan, Diakon Selcilius Riwu Nuga SVD mengatakan bahwa angkatan mereka memilih Maria, perempuan sederhana tetapi memiliki keprihatinan sosial yang besar dalam Peristiwa Pesta Nikah di Kana. “Keprihatinan sosial ini menjadi motivasi dan spirit para diakon untuk melayani umat Allah, secara khusus mereka yang miskin dan berkekurangan,” katanya.
Para diakon itu akan menjalankan praktek diakonat mulai Juni 2016 sampai akhir September dan awal Oktober 2016. Mereka akan menambah panjang daftar misionaris SVD, asal empat provinsi SVD di Indonesia, yang bekerja di lima benua di 54 negara dengan jumlah total 400 orang, selain dalam negeri (Indonesia). Sebanyak delapan orang diakon itu akan dikirim ke Brazil, Slowakia, Portugal, Panama, Austria, Zambia, Paraguay, dan lima di Indonesia yakni Ruteng, Jawa, Ende, dan Timor. (Yuven Fernandez)
Foto-foto diambil dari Seminariledalero.org